
Rokok atau sigaret menjadi salah satu hasil olahan tembakau yang banyak diminati oleh masyarakat. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau banyak merek rokok luar negeri yang dijual di Indonesia. Apa saja merek-mereknya? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini.
Merek-merek rokok luar negeri yang dijual di Indonesia rata-rata berasal dari negara Amerika Serikat dan Inggris. Tapi, ada juga produk sigaret dari Korea dan Jepang yang digemari oleh masyarakat negara ini.
Selera konsumen yang berbeda-beda menjadi alasan utama kenapa sigaret impor bisa diterima di pasaran. Meskipun harganya mungkin di atas rata-rata, hal itu sepertinya tidak akan menjadi persoalan yang berarti.
Mungkin Anda sudah familier dengan beberapa merek rokok luar negeri, misalnya saja Marlboro, Esse, dan Lucky Strike. Padahal masih ada merek lainnya yang tidak kalah populer di pasar internasional dan sudah masuk ke negara ini.
Jika tertarik untuk mengetahui merek rokok luar negeri apa saja yang dijual di Indonesia, baiknya Anda menyimak ulasan lengkapnya di bawah ini. Mungkin setelah membaca penjelasan di sini, Anda tertarik untuk mencoba salah satu produknya.
1. Marlboro
Marlboro merupakan merek rokok luar negeri paling populer yang dijual di Indonesia. Sigaret ini pertama kali dirilis pada tahun 1924 oleh perusahaan rokok nomor satu di dunia, Phillip Morris di Amerika Serikat.
Nama Marlboro berasal dari sebuah jalan di London, Marlborough, di mana cabang perusahaan Phillip Morris di Inggris berada. Merek ini merupakan rokok pertama yang dipasarkan sebagai “America’s luxury cigarette” dan kebanyakan dijual di hotel dan resort.
Marlboro awalnya ditargetkan untuk konsumen wanita dengan membawa jargon “Mild As May”. Filter sigaret ini juga dikelilingi pita merah untuk menyembunyikan bekas lipstik, dan dipromosikan dengan kata-kata “Beauty Tips to Keep the Paper from Your Lips” sebagai slogan.
Karena penjualan terbilang stagnan dan tidak mengalami peningkatan, Marlboro sempat ditarik dari pasaran. Ditambah lagi, setelah itu dirilis sebuah penelitian yang menghubungkan sigaret dengan kanker paru-paru pada 1950-an.
Meski demikian, Phillip Morris rupanya tak lantas hilang akal. Mereka justru termotivasi mengembangkan ide baru dan mengalihkan target konsumen Marlboro dari wanita menjadi laki-laki yang saat itu mendominasi pasar rokok filter.
Pergantian ini menunjukkan keberhasilan yang luar biasa karena penjualan Marlboro meningkat tajam dan menjadi salah satu merek paling laris di Amerika Serikat. Marlboro semakin menunjukkan eksistensinya sebagai sigaret populer dengan menjadi sponsor di kompetisi balapan F1 dari tahun 1972 sampai 2011.
Peredaran Marlboro di Indonesia tidak lepas dari akuisisi perusahaan HM Sampoerna oleh Phillip Morris International (PMI) pada tahun 2005. Selain itu, PMI juga mendirikan cabang pabriknya di Karawang, Jawa Barat.
Sejak saat itu, rokok ini mudah ditemukan di supermarket di seluruh penjuru Indonesia. Beberapa varian Marlboro yang dijual adalah Marlboro Red, Marlboro Lights, Marlboro Ice Blast, dan Marlboro Filter Black.
2. Esse
Sumber: Wikimedia Commons
Esse merupakan rokok dari Korea Selatan yang diproduksi oleh perusahaan Korea Tobacco & Ginseng Corporation (KT&G). Merek ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996.
KT&G mempromosikan Esse untuk kalangan wanita karena kandungan tar dan nikotin dalam rokoknya terbilang rendah. Pasalnya, ukuran sigaret merek ini termasuk dalam kategori slim dan superslim yang lebih kecil dari rokok biasanya.
Pada tahun 2012, Esse menguasai pasar rokok di Korea Selatan dengan presentase sekitar 25%. Untuk pasar internasional, produk ini sudah diekspor ke lebih dari 50 negara, termasuk Rusia, Iran, dan Indonesia.
Produksi Esse di Indonesia di bawah kendali PT Mandiri Maha Mulia yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Selain itu, KT&G juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta dan Bali dengan total karyawan sekitar 550 orang.
Untuk menarik perhatian konsumen sigaret di Indonesia, KT&G mengembangkan salah satu produk kretek superslim-nya yang diberi nama Esse Change. Hasilnya, sejak perilisannya pada tahun 2015, sudah lebih dari 300 juta batang rokok yang terjual hingga tahun 2017.
Varian lainnya dari KT&G yang juga diminati di Indonesia adalah Esse Berry Pop. Diluncurkan pada bulan Oktober 2016, Esse Berry Pop berhasil terjual sebanyak 42 juta batang dalam rentang waktu enam bulan. Tidak mengherankan bila Esse menjadi salah satu merek rokok luar negeri paling laris yang dijual di Indonesia.
3. Mevius
Sumber: Wikimedia Commons
Merek rokok luar negeri lainnya yang dijual di Indonesia berasal dari Jepang, Mevius. Sigaret yang diproduksi oleh Japan Tobacco ini awalnya dikenal dengan nama Mild Seven.
Pergantian nama sigaret yang telah dirilis pada tahun 1977 ini dikarenakan kata mild yang sudah menjadi sebutan umum untuk salah satu jenis sigaret. Nama Mevius resmi dipakai sejak tanggal 8 Agustus 2012.
Mevius masuk dalam kategori jenis rokok putih premium dan merupakan produk sigaret pertama yang menggunakan charcoal filter. Merek ini pernah menjadi salah satu produk terlaris di dunia, setelah Marlboro dan Camel pada tahun 2012.
Sementara itu, Japan Tobacco sebagai produsen sigaret Mevius baru masuk ke pasar Indonesia pada tahun 2013. Melalui Japan Tobacco International (JTI), perusahaan ini mempromosikan tiga varian Mevius, yakni Original, Lights, dan Ice Menthol.
4. Lucky Strike
Sumber: Wikimedia Commons
Lucky Strike atau Luckies merupakan salah satu merek rokok luar negeri terkenal yang dijual di Indonesia. Ketika dirilis pertama kali pada tahun 1871, Lucky Strike merupakan merek dari olahan tembakau kunyah.
Merek ini diproduksi oleh perusahaan R.A. Patterson di Richmond, Virginia, Amerika Serikat. Pada tahun 1905, R.A. Patterson kemudian diakuisisi American Tobacco Company yang selanjutnya memasarkan merek Lucky Strike sebagai sigaret non-filter.
Jargon “It’s Toasted” digunakan Lucky Strike pada tahun 1917 untuk menunjukkan pada konsumen bahwa tembakau bahan baku produk ini dipanggang, bukan dijemur di bawah matahari. Selain itu, Lucky Strike juga pernah menggunakan slogan “Reach for a Lucky instead of a sweet” pada tahun 1920-an ketika memprioritaskan kaum wanita sebagai pasar utamanya.
Pada tahun 1960-an, Lucky Strike meluncurkan jenis rokok filter di bawah kendali perusahaan Brown & Williamson dengan nama Lucky Strike Green. Green di sini sebagai representasi menthol yang ada di dalam sigaretnya.
Sayangnya, pada tahun 2006 varian Full Flavor dan Lights dari merek Lucky Strike tidak lagi diproduksi di Amerika Serikat. Namun, varian ini tetap masih bisa ditemukan di pasar internasional yang diatur peredarannya oleh British American Tobacco (BAT).
Produksi Lucky Strike di Indonesia dilakukan oleh PT Bentoel Investama. Varian yang dijual adalah Lucky Strike Filter, Lucky Strike Bold, Lucky Strike Switch, dan Lucky Strike Mild.
5. Dunhill
Sumber: Instagram – rokok_ganti_phw201920142000
Dunhill merupakan salah satu merek sigaret premium yang diproduksi oleh British American Tobacco (BAT). Kata dunhill diambil dari nama ahli tembakau berkebangsaan Inggris, Alfred Dunhill.
Mula-mula, Alfred hanya menjual tembakau mewah yang diracik khusus untuk masing-masing pelanggannya. Ia lalu merambah dunia rokok dengan menciptakan sigaret pertama di dunia yang menggunakan filter kapas.
Rokok yang memiliki slogan “Hygienic Cigarette” ini dikenal dengan nama Absorbal dan kemudian berubah menjadi Dunhill. Dunhill tidak hanya populer di kalangan warga biasa, tetapi juga golongan bangsawan Inggris.
Pada tahun 1921, Alfred menerima royal warrant atau sertifikat kerajaan yang menandakan bahwa produk-produk dari merek Dunhill dapat dikirimkan ke keluarga bangsawan Inggris. Royal warrant ini terus diperpanjang hingga tahun 1995.
Pada tahun 1939, Dunhill diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Phillip Morris USA yang saat itu memegang hak pemasaran merek ini. Lalu, Phillip Morris USA merilis merek Dunhill International untuk dipasarkan di Negara Paman Sam pada tahun 1962.
Sementara itu, BAT bertanggung jawab untuk memasarkan Dunhill di pasar mancanegara. Harga yang dipasang untuk merek ini di atas harga rokok pada umumnya karena bahan bakunya menggunakan tembakau berkualitas tinggi.
Dunhill sebagai rokok luar negeri yang dijual di Indonesia diproduksi oleh PT Bentoel Investama. Varian Dunhill yang dapat ditemukan di supermarket adalah Dunhill Fine Cut Filter, Dunhill Fine Cut Mild, dan Dunhill Lights.
6. Camel
Sumber: Instagram – jesseclate
Camel merupakan merek rokok dari Amerika Serikat yang diproduksi oleh R.J. Reynolds Tobacco Company. Pemasaran produk ini di luar Negeri Paman Sam dipegang oleh Japan Tobacco.
Richard Joshua “R.J.” Reynolds pertama kali mengeluarkan Camel pada tahun 1913. Camel adalah produk sigaret pertama yang dikemas dalam bungkus rokok.
Pemberian nama Camel yang berarti unta terinspirasi dari bahan baku sigaretnya yang mengambil tembakau asal Turki. Unta merupakan hewan yang sering diasosiasikan dengan negara Timur Tengah, termasuk salah satunya Turki.
Pada tahun pertama perilisannya, 425 juta bungkus Camel berhasil terjual. Lama-kelamaan, penjualan Camel terus meningkat dan akhirnya menjadi salah satu merek rokok paling laris di Amerika Serikat.
Pada tahun 1999, Japan Tobacco memperoleh kepemilikan hak untuk menjual Camel di luar Amerika Serikat. Perusahaan sigaret dari Jepang ini kemudian memasarkan Camel di berbagai negara, termasuk Indonesia.
PT Japan Tobacco International (JTI) bertanggung jawab atas produksi dan pemasaran Camel di Indonesia. Varian rokok luar negeri ini yang dijual di Indonesia adalah Camel White, Camel Yellow, Camel Black, dan Camel Activate Purple Mint.
7. Pall Mall
Sumber: Wikimedia Commons
Pall Mall pertama kali diperkenalkan oleh Black Butler Company dari Inggris pada tahun 1899. Merek sigaret yang dipasarkan sebagai kategori rokok premium ini terinspirasi dari sebuah jalan terkenal di London.
Kepemilikan Pall Mall kemudian dibeli oleh perusahaan American Tobacco yang menjadi distributor di Amerika Serikat pada tahun 1907. Puncak popularitas Pall Mall terjadi pada tahun 1960 ketika menjadi merek sigaret nomor 1 di Negeri Paman Sam.
Brown & William membeli merek Pall Mall dan Lucky Strike dari American Tobacco pada tahun 1994. Perusahaan ini kemudian bergabung dengan R.J. Reynolds yang otomatis bertanggung jawab akan produksi dan pemasaran Pall Mall di Amerika Serikat.
Peredaran Pall Mall di pasar internasional dikontrol oleh British American Tobacco (BAT). Di Indonesia, pemasaran produk ini berada di bawah pengawasan PT Bentoel Investama. Rokok luar negeri yang dijual di Indonesia ini tersedia dalam beberapa varian, yakni Pall Mall Red, Pall Mall Blue, Pall Mall Menthol, dan sebagainya.
8. Merek Rokok Impor Lainnya
Selain tujuh merek rokok luar negeri di atas, sebenarnya masih banyak produk sigaret impor lainnya yang beredar di Indonesia. Tidak hanya dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan, ada juga yang berasal dari India.
Merek-merek rokok luar negeri lainnya yang dijual di Indonesia, di antaranya Insignia, Gold Flake, Parliament, Winston, Kent, Peel, dan State Express 555. Meskipun State Express 555 keberadaannya sudah sangat jarang di Indonesia, tapi masih banyak yang mencari merek sigaret yang katanya menjadi favorit Ir. Soekarno ini.
Kebanyakan sigaret-sigaret impor dapat dijumpai di supermarket atau tempat penjual olahan tembakau resmi lainnya. Bila merek yang dicari tidak ada, Anda dapat mengecek online shop yang khusus menjual lintingan tembakau ini.
Regulasi Rokok Luar Negeri yang Dijual di Indonesia
Data World Bank menunjukkan bahwa tingkat konsumsi sigaret di Indonesia merupakan salah satu yang paling tinggi di dunia. Hal ini tentu saja menarik perhatian para produsen rokok dari negara-negara lain. Masuknya rokok luar negeri yang kemudian dijual di Indonesia sudah pasti akan menciptakan persaingan dengan sigaret produksi dalam negeri.
Untuk melindungi rokok lokal, pemerintah berusaha menaikkan harga cukai sigaret impor. Sayangnya, upaya tersebut masih belum bisa memberikan dampak yang maksimal karena cukai untuk sigaret lokal juga mengalami kenaikan setiap tahun.
Demikian penjelasan mengenai sigaret impor yang beredar di Indonesia. Apabila Anda tertarik dengan beragam artikel seputar hasil olahan tembakau, tetap kunjungi situs Tobakonis agar tidak ketinggalan artikel-artikel bermanfaat lainnya.