
Banyak metode yang dapat membantu Anda lepas dari pengaruh nikotin. Salah satunya adalah terapi alternatif untuk berhenti merokok yang tidak menggunakan obat atau pengganti zat adiktif ini. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya di artikel berikut.
Terapi alternatif untuk berhenti merokok banyak dicari oleh perokok yang tidak ingin mengonsumsi obat atau mengikuti terapi pengganti nikotin. Pasalnya, terapi ini mempunyai efek samping yang minim dan terkesan lebih sehat.
Namun, penerapan upaya alternatif sebagai satu-satunya metode untuk lepas dari nikotin sebenarnya tidak terlalu direkomendasikan oleh para pakar kesehatan. Alasannya, kesuksesan penggunaan terapi alternatif sebagai satu-satunya metode untuk lepas dari nikotin belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Maka dari itu, sering kali upaya alternatif dikombinasikan dengan metode-metode seperti obat berhenti merokok yang ada di apotik dan nicotine replacement therapy (NRT). Hal ini bertujuan agar program lepas nikotin bisa berjalan dengan sukses.
Lantas, apa saja terapi alternatif untuk berhenti merokok? Untuk mengetahui jawabannya, Anda dapat menyimak pembahasan metode-metode tersebut di bawah ini!
1. Terapi Perilaku dan Kognitif
Menurut Association for Behavioral and Cognitive Therapies (ABCT), terapi perilaku dan kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) adalah teknik psikoterapi yang fokus pada identifikasi pemikiran negatif. Identifikasi ini kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan pola pikir baru guna menghadapi dampak yang muncul karena pemikiran negatif tersebut.
Perokok yang mengikuti terapi CBT didorong untuk dapat mengubah perilaku dan pola pikirnya mengenai aktivitas merokok. Selain itu, penerapan CBT sebagai terapi alternatif berhenti merokok juga biasanya dikombinasikan dengan metode lainnya. Beberapa di antaranya adalah obat berhenti merokok seperti bupropion dan nicotine replacement therapy (NRT).
Review dari The Norwegian Institute of Public Health dalam jurnal yang berjudul Cognitive Therapies for Smoking Cessation: A Systematic Review pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa penerapan CBT bersama bupropion memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi dibandingkan CBT saja. Hasil yang sama juga ditujukan oleh penerapan CBT bersama NRT.
CBT memiliki beberapa teknik yang difungsikan untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk program berhenti merokok, teknik-teknik yang biasa digunakan dalam terapi CBT adalah seperti berikut:
a. Mengubah Pola Pikir
Pola pikir tentang merokok memengaruhi sikap dan perilaku Anda terhadap aktivitas ini. Contohnya, Anda menganggap rokok sebagai cara untuk menghilangkan stres atau menambah konsentrasi, maka keinginan untuk terus-terusan merokok akan timbul.
Oleh sebab itu, CBT membantu untuk memahami bahwa Anda masih bisa konsentrasi dan menghadapi stres tanpa perlu merokok. Pengubahan pola pikir juga membuat Anda tidak gampang menyerah jika mengalami relapse atau mengonsumsi nikotin kembali.
b. Meditasi
Meditasi membantu seseorang untuk perlahan-lahan menerima keadaan mental dan fisik, baik positif maupun negatif. Bagi perokok, melakukan meditasi juga dapat mengurangi motivasi mereka untuk merokok.
Penelitian yang dilakukan oleh Texas Tech University dan University of Oregon mengungkapkan bahwa para mahasiswa perokok tanpa sadar mengurangi jumlah sigaret yang mereka konsumsi setelah mengikuti meditasi. Hasil scanning kinerja otak sebelum dan sesudah meditasi menunjukkan terjadinya perkembangan pada jaringan otak yang berhubungan dengan pengendalian diri.
Pengendalian diri dapat mempermudah seseorang untuk menghadapi proses penghentian nikotin. Meskipun begitu, terapi ini belum tentu dapat diterapkan untuk semua orang. Oleh sebab itu, penelitian lebih lanjut tentang meditasi sebagai terapi alternatif untuk membantu berhenti merokok masih diperlukan.
c. Mengontrol Diri secara Mandiri
Teknik mengontrol diri bergantung pada niat perokok untuk benar-benar lepas dari nikotin. Teknik ini dimulai dengan adanya proses identifikasi terhadap situasi yang mendorong Anda untuk merokok, contohnya saja saat berkumpul dengan teman-teman.
Setelah itu, Anda dilatih untuk menghindari aktivitas konsumsi nikotin dengan melakukan cara-cara tertentu sebagai upaya pengalihan. Misalnya, jika tiba-tiba keinginan untuk merokok muncul, Anda dapat mengunyah permen karet atau melakukan aktivitas lain sampai dorongan menghisap sigaret menghilang.
Tidak hanya dari kemauan diri sendiri, dukungan dari orang-orang terdekat juga memengaruhi keberhasilan teknik ini. Jika mereka suportif dengan keinginan Anda untuk berhenti merokok, maka perjalanan untuk lepas dari nikotin kemungkinan akan terasa lebih mudah.
Sebaliknya, jika lingkungan tidak mendukung, Anda mungkin akan merasa kesulitan ketika menghadapi gejala relapse nikotin. Pasalnya, keinginan untuk lepas dari zat adiktif ini bisa saja goyah karena orang-orang di sekitar Anda masih merokok.
Maka dari itu, Anda setidaknya akan membutuhkan bimbingan bagaimana caranya menyikapi lingkungan tersebut. Atau, Anda juga bisa memilih untuk berkumpul dengan orang-orang yang sama-sama memiliki tujuan untuk berhenti merokok.
Baca juga: Tips Menggunakan Rokok Elektrik (Vape) untuk Berhenti Merokok
2. Hipnosis
Hipnosis adalah sebuah proses mendapatkan ketenangan dan kejernihan pikiran agar terapis dapat masuk ke dalam alam bawah sadar Anda. Biasanya, seseorang yang sedang menjalani terapi ini berada dalam kondisi yang tenang dan rileks.
Selama proses hipnosis, terapis awalnya mencari tahu alasan Anda merokok ketika berada di alam bawah sadar. Setelah itu, ia berusaha memberikan sugesti-sugesti pada Anda untuk bisa berhenti merokok.
Biasanya, terapis akan meminta Anda untuk membayangkan efek negatif dari merokok. Beberapa di antaranya adalah asap rokok yang baunya seperti asap knalpot, cairan hitam yang ada di paru-paru, dan kulit wajah yang kusam serta banyak kerutan.
Selain itu, ada juga metode Spiegel yang sering digunakan oleh terapis dalam proses hipnosis. Metode ini memberikan sugesti yang berisikan tiga pesan inti, yakni merokok dapat meracuni tubuh, Anda membutuhkan tubuh untuk hidup, dan Anda harus melindungi serta menghormatinya hingga akhir hayat.
Karena mengandalkan sugesti, keberhasilan hipnosis bergantung pada keseriusan Anda selama menjalani terapi ini. Jika konsentrasi dan fokus Anda saat menerima sugesti tidak maksimal, besar kemungkinan terapi ini tidak akan berhasil.
Maka dari itu, keefektifan terapi hipnosis masih banyak diperdebatkan oleh kalangan para ahli. Lagipula, hasil review dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh organisasi independen Cochrane pada tahun 2010–2018 juga menunjukkan bahwa terapi ini belum memberikan hasil yang signifikan.
Meskipun begitu, tidak ada salahnya Anda mencoba terapi hipnosis sebagai metode tambahan untuk membantu proses berhenti merokok. Anda dapat menggabungkan terapi ini dengan terapi berhenti merokok lainnya, seperti mengonsumsi obat bupropion ataupun melalukan nicotine replacement therapy (NRT).
3. Akupuntur & Akupresur
Terapi akupuntur adalah teknik pengobatan tradisional yang berasal dari Tiongkok. Teknik ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum-jarum kecil ke titik-titik tertentu (acupoint) pada tubuh.
Sebelum melakukan proses akupuntur, terapis akan mengevaluasi keadaan pasien dengan membaca denyut nadi dan warna lidah. Setelah itu, ia menentukan bagian-bagian mana saja yang perlu ditusuk oleh jarum.
The National Acupunture Detoxification Association mengungkapkan bahwa acupoint yang ada pada telinga merupakan area yang berhubungan dengan kecanduan. Namun, sering kali akupunturis juga menusukkan jarum di bagian kaki dan atas kepala.
Berdasarkan penelitian He D dan kawan-kawan dari University of Oslo, terapi akupuntur menunjukkan hasil yang positif dalam mengurangi keinginan merokok. Selain itu, efek terapi ini juga diperkirakan bisa bertahan sampai 5 tahun.
Sebagai tambahan, David Bresler, PhD, Dosen Praktik Anestesiologi di Fakultas Kedokteran David Geffen Universitas Californa Los Angeles juga menuturkan bahwa akupuntur dapat menstimulasi otak untuk melepaskan hormon endorfin. Hormon ini dapat memberikan perasaan bahagia dan tenang sehingga meringankan gejala cemas serta gelisah akibat sakau nikotin.
Selain jarum, ada juga terapi akupresur yang memanfaatkan peletakan magnet-magnet kecil pada acupoint di telinga. Penggunaan magnet-magnet ini dapat menghindari risiko terkena otitis eksterna, yang biasanya muncul akibat adanya infeksi karena penetrasi jarum ke dalam kulit.
Menurut jurnal yang ditulis oleh Zhonggue Zhen Jiu pada tahun 2008, penggunaan akupuntur dan akupresur secara bersamaan dapat memberikan efek terapeutik untuk berhenti merokok. Namun, keberhasilan penggabungan terapi ini masih bergantung pada serius tidaknya seorang perokok untuk lepas dari nikotin.
Maka dari itu, penggunaan akupuntur dan akupresur sebagai upaya bantuan utama untuk berhenti merokok masih terus dipelajari. Jika ingin mencoba terapi ini, ada baiknya Anda juga mengombinasikan dengan terapi-terapi berhenti merokok lainnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Baca juga: Sejarah Rokok di Dunia dan Asal Usul Masuknya ke Indonesia
4. Vaksinasi Nikotin
Terapi alternatif lainnya yang dikembangkan untuk membantu proses berhenti merokok adalah vaksinasi nikotin. Vaksin nikotin atau NitVax pertama kali dikembangkan oleh Nabi Biopharmaceuticals.
NicVax didesain agar bisa menstimulasi sistem imun tubuh untuk menghalangi molekul nikotin mencapai otak sehingga tidak akan memicu lepasnya dopamin. Tanpa adanya dopamin, perokok tidak lagi mendapatkan kenikmatan merokok seperti biasanya. Maka dari itu, siklus kecanduan terhadap nikotin dapat dihentikan.
Sayangnya, penggunaan vaksin nikotin masih dalam proses pengembangan dan pengujian lagi. Hasil penelitian University of Oxford pada tahun 2012 menyatakan vaksin ini belum menunjukkan dampak yang signifikan dalam memengaruhi gejala sakau nikotin.
Pada tahun 2015, The Scripps Research Institute (TSRI) mengumumkan kelanjutan penelitian vaksin nikotin. Institusi ini menjelaskan bahwa ada dua wujud nikotin yang bisa digunakan sebagai bahan vaksin, yakni molekul left-handed dan right-handed.
Awalnya, TSRI mengembangkan tiga macam vaksin, perpaduan antara left-handed dan right-handed, murni left-handed, serta right-handed. Setelah diteliti, molekul left-handed memiliki kemungkinan sukses yang paling tinggi sebagai vaksin nikotin daripada yang lain.
Hingga tahun 2019, TSRI belum memberikan pernyataan lebih lanjut apakah pengembangan dan pengujian vaksin nikotin mereka berhasil atau gagal. Sehingga, terapi ini kemungkinan besar belum bisa Anda jadikan sebagai salah satu pilihan terapi alternatif untuk berhenti merokok.
5. Terapi Laser
Sumber: Wikimedia Commons
Terapi laser atau yang juga disebut low-level laser therapy (LLLT) merupakan metode bantuan untuk berhenti merokok yang dikaitkan dengan teknik akupuntur. Bedanya, peran jarum digantikan oleh cold laser.
Cold laser diarahkan pada titik-titik di wajah, tangan, dan pergelangan tangan yang berhubungan dengan adiksi nikotin. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi gejala sakau dan perasaan ngidam nikotin.
Rodney Choon Huat Lim dalam jurnalnya yang berjudul Painless Laser Acupuncture for Smoking Cessation mengungkapkan bahwa terapi laser membantu perokok untuk berhenti merokok dalam rentang waktu 3 bulan. Sayang, penelitian ini tidak mengobservasi apakah para partisipan berhasil berhenti merokok sama sekali setelah 3 bulan atau kembali mengonsumsi sigaret.
Meski banyak klinik yang mengklaim bahwa terapi laser efektif menghentikan kebiasaan merokok, belum ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut. Oleh sebab itu, penerapan metode ini sebaiknya dilakukan bersamaan dengan terapi berhenti merokok lainnya.
Baca juga: Mengenal Rokok Kretek, Produk Sigaret Asli Indonesia
Terapi Alternatif sebagai Metode Pelengkap untuk Membantu Berhenti Merokok
Demikian penjelasan mengenai terapi alternatif yang dapat membantu untuk berhenti merokok. Berdasarkan penjelasan di atas, Anda dapat menyimpulkan kalau terapi alternatif hanya bisa menjadi pelengkap metode berhenti merokok lainnya.
Efek samping yang minim tidak menjamin kesuksesan program untuk lepas dari nikotin. Jika masih tertarik untuk menggunakan terapi alternatif, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui pro dan kontranya agar Anda tidak kaget jika hasil yang didapat tidak sesuai ekspektasi.
Selain terapi untuk berhenti merokok, masih banyak artikel menarik lainnya seputar dunia sigaret yang dapat Anda temukan di Tobakonis. Beberapa di antaranya adalah sejarah cerutu, manfaat tembakau, serta rokok elektrik. Selamat membaca!