
Ada bermacam-macam bahaya merokok bagi kesehatan tubuh. Mulai dari menyebabkan penyakit pernafasan ringan hingga penyakit berat yang mengancam nyawa seperti kanker. Lalu, bagaimana dengan orang di sekitar atau para perokok pasif? Simak info lengkapnya di artikel ini.
Tingginya angka perokok merupakan salah satu isu yang menyita perhatian banyak lembaga swadaya masyarakat, pemerintah negara, dan organisasi dunia. Meski bahaya merokok bagi kesehatan sudah mulai dikampanyekan sejak tahun 1951-an, hingga 2019 angka perokok di beberapa negara masih tinggi.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak upaya pemerintah untuk menekan angka perokok. Mulai dari menaikan tarif cukai sigaret, mengatur tata cara iklan, hingga mewajibkan adanya label peringatan bahaya rokok beserta gambar seram.
Beberapa negara lain bahkan lebih ketat dalam mengatur distribusi sigaret di masyarakat. Misalnya seperti Australia, desain kemasan sigaret di sana bahkan diatur agar polos dan hanya ada tulisan saja. Di Argentina, merokok dilarang di tempat hiburan seperti bar atau klub malam. Jadi perokok di sana hanya bisa merokok di dalam rumah.
Apa saja zat berbahaya dalam sebatang rokok? Apa saja bahaya merokok bagi kesehatan tubuh? Bagaimana dampaknya terhadap lingkungan? Simak artikel ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Zat-Zat Berbahaya dalam Rokok
Kandungan zat yang paling identik dengan rokok adalah nikotin. Nikotin sendiri merupakan zat kimia alami yang terkandung dalam berbagai tanaman sayur-sayuran seperti kol, tomat, terong, dan masih banyak lagi. Meski ada di tanaman sayur, kadar zat ini paling banyak terdapat pada tembakau, apalagi yang sudah dikeringkan.
Nikotin merupakan zat yang bersifat stimulan. Jadi ketika dikonsumsi, bisa mempengaruhi sistem syaraf di otak manusia sehingga lebih rileks, tenang, dan fokus. Sayangnya, zat yang satu ini sangat adiktif, bahkan tingkat kecanduannya selevel dengan heroin dan kokain.
Meski menimbulkan kecanduan, belum ada penelitian yang benar-benar bisa membuktikan efek buruk nikotin pada tubuh. Tetapi, saat merokok ada banyak zat racun lain yang ikut tersedot dan bahaya bagi kesehatan tubuh. Beberapa zat-zat tersebut adalah:
- Karbon Monoksida
- Tar
- Asetaldehida
- 1-aminoaphthalene
- 2-aminoaphthalene
- Ammonia
- Aseton
- Acrylonitrile
- Acrolein
- Benzene
- Butadiene
- Cadminum
- Catechol
- Chrominum
- Cresol
- Crotonaldehyde
- Hidrogen Sianida
- Nitrogen Oksida
- Timah
- Nikel
- Phenol
Meski banyak jenis zat racun yang ikut terhidup saat merokok, presentase zat terhirup paling besar adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida. Sisanya hanya masuk dalam jumlah kecil, tapi jika Anda merokok terus menerus, kandungan racun yang sedikit lama-lama akan menjadi bukit. Zat-zat racun itu ada yang muncul dari reaksi pembakaran tembakau, kertas bungkus, perekat, atau filter.
Tar dan karbon monoksida sendiri merupakan zat karsinogenik atau pemicu munculnya sel kanker. Selain itu, tar juga penyebab utama munculnya flek atau noda di paru-paru para perokok. Tidak hanya menodai paru-paru, tar juga dapat mengubah warna gigi dan kuku jari pada perokok berat.
Baca juga: Fase & Efek Berhenti Merokok yang Terjadi pada Tubuh
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan
Sumber: Wikimedia Commons
1. Menyebabkan Gangguan Pernafasan
Bahaya merokok bagi kesehatan yang paling sering muncul adalah di sistem pernafasan. Masalah ini bisa beragam, mulai dari menurunnya daya tampung paru-paru, iritasi di tenggorokan, batuk berdahak, pneumonia, hingga luka pada paru-paru.
Bagi Anda yang belum tahu, tar merupakan zat yang bentuknya cairan pekat dan lengket. Saat dihirup, zat ini akan menempel pada dinding-dinding paru-paru dan trakea. Akibatnya, saluran nafas dan paru-paru Anda mengalami peradangan dan iritasi.
Peradangan dan iritasi ini kemudian akan merambah ke penyakit-penyakit yang lebih serius jika tidak segera ditangani. Misalnya, dinding paru-paru akan kesulitan mengembang sempurna sehingga daya tampung udara menurun. Peradangan di saluran nafas juga akan menimbulkan penyempitan saluran udara, memicu batuk, dan produksi lendir yang berlebih.
2. Meningkatkan Risiko Kanker
Kanker merupakan salah satu bahaya merokok bagi kesehatan yang paling banyak dikampanyekan oleh LSM atau organisasi anti rokok. Pasalnya, penyakit ini sudah banyak merenggut korban jiwa.
Rokok menjadi salah satu penyebab banyaknya orang yang terjangkit kanker. Tidak hanya tar dan karbon monoksida, zat-zat lain seperti aminoaphthaline, asetaldehida, butadiene, acrylonitrile, dan acrolein juga merupakan karsinogen.
Zat-zat karsinogen ini tidak memutasi sel-sel secara instan, tapi perlahan-lahan. Sel kanker juga tidak langsung mengganggu fungsi tubuh, tapi menjadi semakin parah seiring waktu. Karena itu, kebanyakan kanker yang diderita perokok baru terdeteksi setelah beberapa tahun menjadi pecandu dan stadium kanker semakin parah.
Kanker yang disebabkan oleh sigaret beragam, tergantung kondisi genetik seseorang. Setidaknya ada dua belas tipe kanker yang disebabkan oleh sigaret. Mulai dari hati, usus, tenggorokan, esofagus, laring, paru-paru, perut, pankreas, kandung kemih, ginjal, serviks, dan darah putih atau leukimia. Di antara penyakit-penyakit itu, rokok menjadi penyebab utama kanker yang paling banyak merenggut nyawa, yaitu kanker paru-paru.
Baca juga: Obat & Terapi Pengganti Nikotin yang Dapat Membantu Anda Berhenti Merokok
3. Mengganggu Sistem Peredaran Darah
Sumber: Wikimedia Commons
Setelah asap rokok disedot ke dalam paru-paru, zat-zatnya akan terserap dan dibawa oleh darah. Lama kelamaan, hal tersebut bisa membuat darah mengental sehingga lebih sulit diedarkan ke seluruh tubuh.
Selain itu, kadar oksigen yang dibawa oleh sel-sel darah akan menurun karena paru-paru dipenuhi karbon monoksida saat merokok. Tanpa pasokan oksigen yang cukup, fungsi otak dan organ-organ tubuh lain tidak akan maksimal.
Rokok juga diduga merupakan salah satu penyebab terjadinya aterosklerosis atau timbulnya plak pada arteri. Plak ini mampu membuat pembuluh darah menyempit sehingga tekanan darah menjadi lebih tinggi.
4. Menyebabkan Stroke dan Penyakit Jantung
Beberapa dari Anda mungkin tahu bahwa sigaret merupakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung dan pembuluh darah. Bahaya bagi kesehatan yang satu ini tidak lepas dari efek pengentalan darah karena merokok.
Darah yang lebih kental membutuhkan upaya ekstra untuk bisa dialirkan ke seluruh tubuh. Otomatis, jantung Anda pun menjadi sangat terbebani karena otot-ototnya harus bekerja lebih keras.
Seiring bertambahnya beban pada otot-otot jantung, bertambah pula risiko munculnya serangan jantung. Risiko tersebut semakin tinggi pada perokok yang jarang melakukan olah raga dan lanjut usia.
Bahaya rokok bagi jantung tidak hanya dari segi beban kerja. Plak membuat pembuluh arteri menyempit, sehingga beberapa risiko penyakit meningkat. Mulai dari penyakit jantung koroner, stroke, hingga cerebrovascular disease (penyumbatan aliran darah ke otak).
Baca juga: Tips Menggunakan Rokok Elektrik (Vape) untuk Berhenti Merokok
5. Memperlemah Otot dan Tulang
Bahaya berikutnya adalah rokok dapat memperlemah kekuatan otot dan tulang Anda. Menurut penelitian Departemen of Science University of Pescara, sigaret mampu menyebabkan beberapa penyakit tulang dan otot. Mulai dari sakit pinggang, pengeroposan tulang, nyeri sendi, rematik, dan penurunan massa otot.
Tidak hanya menyebabkan berbagai penyakit di atas, sigaret juga membuat penyembuhan patah tulang menjadi lebih lama. Hal ini disebabkan zat-zat pada rokok mampu mempengaruhi hormon adrenocortical yang menghambat penyerapan mineral, vitamin D, dan kalsium. Padahal, perbaikan tulang pada kondisi normal merupakan proses yang memakan waktu panjang.
Bahaya dan efek merokok bagi kesehatan otot biasanya tidak terasa pada perokok usia remaja hingga 35 tahunan. Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut, tubuh masih tumbuh memiliki kemampuan regenerasi otot yang baik.
Tapi seiring waktu, kemampuan regenerasi tubuh akan menurun. Menurut penelitian tadi, para perokok mengalami penurunan massa otot yang lebih signifikan dan lebih cepat dari yang bukan perokok. Otot-otot sendi, terutama pada tendon perokok, juga cenderung lebih kaku sehingga dapat menyebabkan nyeri.
6. Menghambat Kinerja Sistem Imun
Mungkin sebagian orang tidak tahu bahwa saat menghisap sigaret, sel-sel tubuh merespon dan menolak zat-zat rokok. Caranya dengan memperbanyak sel-sel darah putih di bagian tubuh tertentu. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu penyembuhan bagian tubuh yang rusak atau cedera.
Meski memiliki sistem imun, kebiasaan merokok rutin bahaya bagi kesehatan Anda. Sebab, sistem imun yang dipaksa untuk aktif terus-menerus lama kelamaan akan kehilangan efektivitasnya. Anda jadi lebih rentan terinfeksi virus dan bakteri, sehingga lebih mudah sakit.
Penurunan efektivitas disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adalah adaptasi tubuh terhadap zat racun. Sistem imun yang sehat akan segera beraksi begitu ada bahaya, tapi karena tubuh terbiasa dengan zat racun rokok, responnya akan menjadi lambat.
Faktor kedua yaitu adalah menurunnya tingkat produksi sel darah putih. Sama seperti tadi, zat pada rokok membuat tubuh terbiasa dengan sakit sehingga produksi sel darah putih cenderung rendah.
Baca juga: Bahaya Rokok Elektrik vs Rokok Tembakau
7. Memperlambat Penyembuhan Luka
Dampak yang satu ini merupakan buntut dari penyerapan nikotin dalam darah. Sehingga, mineral, oksigen, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak tidak dapat terangkut dengan maksimal.
Saat sedang luka, itu artinya sel-sel pada bagian tersebut sedang rusak dan perlu diperbaiki. Perbaikan sel yang lambat akan membuat risiko terjadinya infeksi semakin besar. Padahal, sistem imun pada perokok cenderung buruk karena kecepatan respon menurun. Infeksi membuat penyembuhan luka semakin lama.
8. Mengganggu Fungsi Organ Seksual
Tidak hanya bahaya bagi kesehatan pernafasan dan jantung, merokok juga mengganggu fungsi organ seksual. Hal ini merupakan imbas dari peredaran darah yang tidak lancar karena pengentalan.
Pada laki-laki, pengaruh rokok biasanya dapat dilihat dari jumlah dan kondisi sperma. Para perokok normalnya memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dibanding yang bukan perokok. Spermanya juga cenderung tidak bergerak seaktif sperma yang tidak merokok.
Sementara pada wanita, rokok biasanya mempengaruhi siklus haid, entah menjadi lebih awal atau terlambat tiap bulannya. Hal ini membuat wanita perokok cenderung mencapai menopause di usia yang sedikit lebih dini dibanding rata-rata. Selain merusak siklus haid, merokok juga mempengaruhi kesuburan sel telur.
9. Meningkatkan Risiko Impotensi
Sumber: Wikimedia Commons
Salah satu, bahaya merokok bagi kesehatan yang hanya bisa dirasakan oleh pria adalah terjadinya impotensi atau disfungsi ereksi. Impotensi merupakan kondisi di mana seseorang tidak mampu atau tidak bisa mempertahankan ereksi meski ada rangsangan seksual.
Jika Anda belum tahu, pada penis pria terdapat banyak sekali pembuluh darah dan otot. Saat mendapat rangsangan seksual, darah yang mengalir pada bagian tersebut akan meningkat sehingga mampu terjadi ereksi.
Merokok akan membuat darah menjadi kental sehingga distribusinya tidak lancar. Bagian tubuh yang paling mudah merasakan efek tersebut adalah ujung-ujung anggota tubuh, seperti jari tangan, kaki, dan juga penis.
Baca juga: Sejarah Rokok di Dunia dan Asal Usul Masuknya ke Indonesia
Perokok Pasif juga Terkena Dampaknya
Meski bukan pelaku, perokok pasif berisiko menderita beragam penyakit seperti perokok aktif. Asap rokok mengandung karbon monoksida, tar, dan beberapa zat beracun halus yang bahaya bagi tubuh.
Karena partikel yang halus, zat-zat tersebut mudah untuk beterbangan di udara dan terhirup oleh orang di sekitar perokok. Apalagi jika orang yang menghisap sigaret tersebut ada di dalam satu ruangan tertutup.
Menurut penelitian Huazhong University of Science and Technology, risiko penyakit berat pada perokok pasif meningkat secara signifikan jika dibanding orang normal. Risiko penyakit yang meningkat sebagian besar berhubungan dengan reproduksi dan kanker.
Bahaya Rokok bagi Ibu Hamil dan Janin
Sumber: Wikimedia Commons
Bagi kesehatan janin, bahaya dapat menyerang lewat ibu hamil yang merokok secara aktif atau pasif. Jika Anda perhatikan di bungkus sigaret Indonesia dahulu, peringatan tentang hal ini disebutkan dengan jelas.
Ibu hamil yang terpapar rokok memiliki risiko yang lebih besar mengalami keguguran, stillbirth, dan bayi lahir prematur. Hal ini tentu tidak diinginkan karena bisa mengancam nyawa ibu dan anak pada saat persalinan.
Sementara untuk bayinya sendiri memiliki risiko lahir di bawah berat normal dan kelainan sistem pernafasan. Setelah dewasa, bayi yang lahir dari orang tua perokok memiliki kemungkinan yang lebih besar menderita diabetes, hipertensi, dan serangan jantung. Bayi dari orang tua perokok juga kemungkinan memiliki kecanduan nikotin di masa mendatang.
Baca juga: Jenis-Jenis Rokok yang Beredar di Indonesia
Bagaimana dengan Rokok Herbal, Shisha, dan Elektrik?
1. Rokok Herbal
Rokok herbal merupakan produk sigaret yang tujuannya adalah untuk membantu berhenti merokok dengan bahan alami. Berbeda dengan sigaret atau cerutu yang menggunakan tembakau, rokok yang satu ini menggunakan cacahan berbagai tanaman. Mulai dari selada, bunga melati, daun cengkih, kuntum mawar, hingga ampas tebu.
Produsen rokok herbal memasarkan produk ini sebagai sigaret yang aman karena tidak mengandung nikotin. Padahal, nikotin sendiri hanya memberikan efek kecanduan. Belum ada penelitian yang membuktikan zat tersebut menyebabkan penyakit parah.
Metode berhenti menggunakan benda ini tidak pernah disarankan oleh dokter. Sebab, meski tidak mengandung nikotin, pembakaran tetap menghasilkan tar dan karbon monoksida sehingga dianggap sama berbahayanya.
2. Shisha
Shisha atau hookah adalah rokok yang dibakar menggunakan mekanisme khusus, apinya tidak berasal dari korek tapi dari arang. Hookah berasal dari Arab dan dapat ditemui di beberapa kafe di Indonesia. Tembakau pada rokok ini biasanya diberi perasa, jadi cenderung manis di lidah.
Meski pembakaran tembakau tidak secara langsung, rokok arab ini memiliki bahaya yang sama dengan sigaret biasa. Hookah tetap menggunakan tembakau sebagai bahan dasar, maka tetap mengandung nikotin. Zat-zat beracun pada tembakau yang terbakar juga akan ikut terhirup masuk saat dihisap.
Karena masih mengandung nikotin, menghisap shisha dapat menyebabkan kecanduan. Selain itu, penggunanya juga rentan menderita bronkitis, gagal jantung, dan juga kanker mulut.
3. Rokok Elektrik
Vape atau rokok elektrik dipasarkan sebagai alternatif merokok yang lebih sehat. Meski mengandung nikotin, alat ini tidak menghasilkan tar dan karbon monoksida karena berasal dari pemanasan e-liquid. Selain itu, vape juga memiliki rasa yang cenderung manis seperti shisha.
Meski lebih baik dibanding sigaret tembakau, tapi rokok elektrik juga tetap tidak baik bagi tubuh. Sebab, zat-zat yang beracun seperti nikel, timah, dan diacetyl ikut terhirup oleh penggunanya.
Risiko penggunaan vape masih membutuhkan banyak penelitian. Tapi, diduga alat ini tetap berpotensi menyebabkan gangguan pernafasan, meningkatkan risiko kanker, serangan jantung, dan darah tinggi.
Baca juga: Profil Perusahaan dan Produk Rokok Sampoerna
Jangan Sampai Menyesal di Kemudian Hari, Hindari Rokok Sejak Dini
Merokok adalah kebiasaan yang tidak sehat dan mampu memberi dampak buruk bagi diri sendiri dan sekitar. Bagi Anda yang belum menjadi perokok, perhatikan dua hal ini agar tidak terjerumus menjadi budak nikotin.
Pertama adalah jangan bergaul dengan orang yang merokok. Banyak orang, terutama yang masih muda, merokok karena mengikuti yang dilakukan oleh teman-temannya. Bermula dari coba-coba, tanpa sadar sudah kecanduan.
Kedua, hindari tempat-tempat yang bebas merokok di dalam ruangan, seperti bar, klub malam, atau game center. Beberapa restoran, cafe, atau klub mungkin memasang exhaust fan di langit-langit untuk mengeluarkan asap sigaret dari ruangan. Tapi asap dan partikelnya memiliki massa yang lebih berat dibanding udara, jadi kemungkinan besar akan tetap terhirup karena berada di dasar ruangan. Jika memang Anda ingin ke tempat-tempat seperti itu, carilah yang menyediakan area dilarang merokok terpisah.
Saat sedang dalam program berhenti merokok, menghindari sigaret mungkin menjadi hal yang sangat berat. Sebab tubuh Anda sedang dalam keadaan sakau karena membutuhkan pasokan nikotin.
Cobalah lakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh rileks, entah meditasi atau akupunktur. Menyibukkan diri dengan hobi dan olah raga juga akan membantu menghindari keinginan menghisap sigaret. Saat mulut terasa tidak enak, cobalah kunyah permen karet atau makan sayur-sayuran. Tentunya, menghindari teman yang merokok dan tempat dengan paparan asap rokok tetap harus dilakukan.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda jadi lebih paham tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan tidak ingin mencobanya. Bila sudah terlanjur, cobalah membuat rencana berhenti merokok secepatnya. Sebab, butuh waktu yang relatif lama untuk bisa membersihkan racun-racun rokok dari tubuh dan terlepas dari kecanduan nikotin.