
HM Sampoerna merupakan perusahaan tembakau di Indonesia yang berdiri sejak 1913. Perusahaan ini merupakan bagian dari Phillip Morris International, salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Sejak 2006 hingga 2018, produk rokok Sampoerna berhasil merajai pangsa pasar Indonesia. Ingin tahu serba-serbi perusahaan ini? Simak infonya di sini.
Bagi para perokok Indonesia, produk rokok dari Sampoerna mungkin sudah tidak asing di telinga. Pasalnya, perusahaan ini merupakan salah satu produsen terbesar di Indonesia. Tidak hanya itu, sejak 2006 hingga 2018 perusahaan sigaret ini masih menjadi raja pasar rokok Indonesia dari segi volume penjualan.
Merk produk rokok Sampoerna mayoritas merupakan sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin filter rendah nikotin. Berbeda dengan Djarum atau Gudang Garam yang mayoritas produknya merupakan sigaret kretek filter biasa.
Hal ini disebabkan karena perusahaan ini mengincar segmen perokok kretek yang berbeda. Hasilnya, produk-produk mereka di pasar SKT dan SKM rendah nikotin memiliki harga relatif tinggi dibanding merek lain.
Tidak hanya sigaret, ternyata perusahaan ini juga memiliki anak usaha lain, mulai dari bank, resort, hingga telekomunikasi. Selain itu, mereka juga memiliki yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Daripada Anda semakin penasaran, lebih baik simak artikel berikut.
Profil Perusahaan Rokok HM Sampoerna
Sumber: Forbes
PT Hanjaya Mandala Sampoerna merupakan perusahaan tembakau yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. PT ini didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya, Siem Tjian Nio pada 1913. Produk pertama mereka dikerjakan dalam skala rumahan dan dinamai Dji Sam Soe.
Kisahnya dimulai setelah mereka menikah, Liem sempat bekerja sebagai peracik di sebuah pabrik kretek di Lamongan. Tapi tidak lama kemudian ia keluar dari pekerjaan dan mendirikan warung makan dan tembakau bersama istrinya. Naas, saat usahanya mulai berkembang, rumahnya harus lenyap karena kebakaran.
Tak lama kemudian, sebuah perusahaan tembakau yang nyaris bangkrut menjual unit usahanya. Liem pun melihat ini sebagai sebuah kesempatan dan membelinya dengan uang simpanan Siem.
Lambat laun, usaha rokok rumahan ini berkembang. Pada 1930, Liem Seeng Tee mengubah nama perusahaan sesuai dengan nama keluarga mereka, Sampoerna. Mereka pun pindah ke komplek bangunan yang diberi nama Taman Sampoerna.
Pada 1942, Liem Seeng Tee ditangkap dan usahanya diambil alih oleh pemerintah jepang. Ia kemudian dibebaskan dan perusahaannya dikembalikan tujuh tahun kemudian.
Tahun 1959, perusahaan ini diambil alih oleh Aga, anak Liem Seeng Tee. Di bawah kepemimpinannya, Sampoerna berfokus pada produksi produk rokok kretek tangan. Ia juga menata ulang manajemen dengan sistem yang lebih modern.
Aga turun dari jabatannya dan digantikan oleh anaknya, Putera Sampoerna, pada tahun 1978. Pada masa kepemimpinan Putera, perusahaan ini mulai memproduksi sigaret kretek mesin. Mereka menjadi pabrik pertama yang memasarkan produk kretek rendah nikotin di indonesia.
Sejak era kepemimpinan Putera, Sampoerna terus berusaha berkembang dan melakukan berbagai ekspansi bisnis. Mereka pun memutuskan untuk menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1990. Dengan masuknya investasi, PT ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen sigaret besar di Indonesia.
Putera mundur dari jabatannya pada tahun 2000 digantikan anaknya, Michael. Michael menjadi CEO hanya selama lima tahun, sebab pada Mei 2005 perusahaannya diakusisi oleh Phillip Morris International.
Produk Rokok Sampoerna
Perusahaan rokok asal Surabaya ini awalnya hanya memproduksi rokok kretek. Sejak akusisi Phillip Morris International pada 2005, mereka mulai memasarkan produk jenis lain. Berikut beberapa produk rokok Sampoerna yang dapat Anda temui di pasaran.
1. Dji Sam Soe
Sumber: Instagram – phil_harmonie-jong
Dji Sam Soe merupakan merek yang pertama kali dibuat oleh sang pendiri, Liem Seeng Tee. Merek ini terkenal sebagai produk sigaret kretek tangan non filter dan menjadi raja di pasar SKT Indonesia.
- Dji Sam Soe: merupakan produk sigaret kretek tangan tertua yang dibuat oleh perusahaan ini. Rokok ini konon merupakan favorit Presiden Soekarno. Dji Sam Soe memiliki rasa rempah dan pedas yang smooth sebab tidak hanya dicampur cengkih tapi juga rempah lain.
- Dji Sam Soe Super Premium: menggunakan campuran tembakau, cengkih, dan rempah yang sama dengan versi original. Bedanya adalah kualitas daun tembakau yang digunakan lebih tinggi. Selain itu, packing-nya juga berbeda. Agar aromanya terjaga, sigaret kretek tangan ini membungkus tiap batang rokoknya dengan foil.
- Magnum Filter: cocok untuk Anda yang suka dengan cita rasa kretek favorit Soekarno di atas tapi tidak suka dengan tembakau yang sering tertinggal dalam mulut. Merek ini merupakan sigaret kretek mesin filter. Sehingga tarikannya lebih halus dari Dji Sam Soe biasa.
- Magnum Mild: merupakan versi rendah nikotin dari Magnum Filter. Secara rasa, varian ini sama dengan Magnum Filter, tapi karena ukurannya yang slim jadi lebih cepat habis dan tarikannya lebih ringan.
2. Sampoerna Hijau
Sampoerna hijau cocok untuk Anda yang suka dengan produk rokok kretek tangan non filter dengan dana terbatas. Produk ini pertama kali dipasarkan pada tahun 1959 dengan nama Sampoerna Kretek, tapi kemudian namanya diubah pada tahun 2000. Rasa yang dihasilkan merek ini cukup pedas di tenggorokan, tapi dari aroma dan tarikannya halus dan nikmat.
3. Sampoerna A
Sumber: Wikimedia Commons
Sampoerna A merupakan salah satu produk unggulan dari perusahaan asal Surabaya ini. Merek ini dijual pertama kali pada tahun 1989 dan merupakan sigaret kretek mesin filter dengan kadar nikotin yang rendah pertama di Indonesia.
- Sampoerna A Mild: memiliki tarikan yang halus dan aroma manis cengkih yang tidak terlalu kuat. Rokok ini sangat ringan dan habis dalam waktu yang relatif singkat, jadi cocok untuk Anda yang sibuk serta punya toleransi rendah terhadap nikotin.
- A Mild Splash: splash adalah inovasi dari versi original. Meski campuran tembakaunya sama, splash memiliki kapsul rasa di dalam filternya. Rokok ini di mulai dipasarkan pada Mei 2019 dengan tiga varian rasa, sunny (lemon), tropical (semangka), dan menthol.
- A Mild Platinum: mulai dipasarkan di Indonesia pada Tahun 2017. Berbeda dengan versi original yang masih menyertakan batang daun tembakau, versi platinum hanya menggunakan bagian daunnya. Selain itu, merek ini juga menggunakan sistem double filter. Sayangnya, penjualan merek ini dihentikan pada 2018.
- Avolution: merupakan produk rokok superslim yang diluncurkan Sampoerna pertama kali pada 2008, kemudian diluncurkan ulang pada 2015. Karena superslim, diameternya lebih kecil dibanding sigaret kretek mild pada umumnya. Produk ini awalnya diperuntukkan untuk perokok wanita, sebab tidak akan terlalu merusak riasan bibir. Sementara dari segi rasa, produk ini tidak berbeda dengan A Mild original.
4. Sampoerna U
Sampoerna U hadir sebagai alternatif bagi penikmat produk-produk dari perusahaan asal Surabaya ini dengan dana terbatas. Sampoerna U memiliki produk rokok kretek mesin jenis mild dan juga full flavor.
- U Mild: dirilis pada tahun 2004 dengan harga yang lebih murah dibandingkan pendahulunya, A Mild. Meski sama-sama rokok rendah nikotin, U mild memiliki rasa dan tarikan yang lebih berat dari A mild. Hal ini dikarenakan merek ini menggunakan campuran tembakau dan cengkih dengan kualitas yang lebih rendah.
- Philip Morris Bold: dipasarkan pada 2016 dengan nama U Bold. Rokok tersebut merupakan produk sigaret kretek filter Sampoerna full flavor. Rasa yang dihasilkan sigaret ini cukup manis dan memberikan throat hit, tidak sehalus Magnum Filter yang sama-sama sigaret kretek mesin full flavor.
5. Marlboro
Sumber: Wikimedia Commons
Marlboro merupakan sigaret putih dengan american blend, jadi tidak menggunakan campuran cengkih dan rempah-rempah. Rokok Marlboro sebenarnya bukan produk asli Sampoerna, melainkan Philip Morris International. Setelah akusisi, merek ini mulai diproduksi di Indonesia dan didistribusi lewat PT Sampoerna.
Merek ini menggunakan tembakau recon. Recon merupakan debu daun tembakau yang ditempelkan pada sebuah kertas. Jadi rasanya kuat tapi enteng. Kandungan zat-zat seperti nikotin dan tar-nya pun juga rendah jika dibanding produk sigaret kretek.
- Marlboro Original: memiliki aroma yang sangat kuat dengan rasa yang cenderung pahit. Selain itu, merek ini juga memberikan throat hit yang sangat kuat di tenggorokan. Merek ini cocok untuk Anda yang kurang suka rokok manis.
- Lights: menggunakan blend tembakau yang sama dengan versi original namun dengan throat hit yang lebih halus. Rasanya sama, cenderung pahit di tenggorokan.
- Ice Blast: adalah varian menthol dari produk ini. Sensasi dingin yang dimunculkan saat menghisapnya sangat kuat sebab menggunakan tembakau recon. Rokok ini cocok bagi Anda yang bosan dengan rasa tembakau biasa.
- Filter Black: berbeda dengan Marlboro lain karena merupakan sigaret kretek filter full flavor. Berbeda dengan versi original yang menggunakan recon, Filter Black menggunakan tembakau cacah dan cengkih. Rasanya cenderung manis serta lebih halus, tapi Anda masih bisa merasakan throat hit.
Pangsa Rokok Sampoerna di Indonesia
Menurut laporan tahunan pada 2018, Sampoerna berhasil menguasai 33% pangsa pasar rokok di Indonesia mengalahkan Gudang Garam. Meski cenderung stagnan, angka tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Sementara dari jumlah penjualan produk, perusahaan ini hanya naik 0,1% menjadi 101,4 miliar dibanding tahun sebelumnya. Penjualan tersebut berhasil meraup 106,7 triliun rupiah dengan laba bersih sebanyak 13,5 triliun rupiah.
Anak Perusahaan Sampoerna
Sumber: Sampoernastrategic
Sampoerna memiliki beberapa anak perusahaan yang mayoritas juga bergerak di bidang pembuatan sigaret dengan kualitas dengan kualitas lebih rendah. Sebagai contoh U Mild yang dulunya merupakan produk dari PT Sampoerna Indonesia Sembilan Atau PT Asia Tembakau yang memproduksi rokok lokal untuk kalangan bawah. Tapi tidak hanya sigaret, mereka juga memiliki beberapa usaha di sektor lain.
1. PT Golf Taman Dayu
Sektor bisnis lain yang mulai dirambah adalah property dan resort mewah. PT Golf Taman Dayu yang berpusat di Pasuruan, Jawa Timur ini telah membuka hotel dan juga lapangan golf di sekitar kaki Gunung Arjuno.
2. Sampoerna Strategic Group
Sebenarnya perusahaan yang bergerak di berbagai sektor ini bukan merupakan anak perusahaan, tapi masih milik keluarga besar Liem Seeng Tee. Sampoerna strategic group berkembang dengan mendirikan dan mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain yang lebih kecil.
Ada lima sektor usaha yang dijalankan, mulai dari pertanian, kehutanan, perbankan, telekomunikasi, hingga sewa properti. Di bidang pertanian mereka memiliki Sampoerna Agro yang kelapa sawit. Di perhutanan, mereka memproduksi mengekspor plywood dan veneer lewat Samko. Di sektor perbankan, mereka memiliki Bank Sahabat yang memberi pinjaman untuk usaha kecil dan menengah. Lalu ada Sampoerna Telekomunikasi Indonesia di bidang koneksi internet. Mereka juga memiliki Square hall dan gedung pertemuan yang terletak di Jakarta Selatan.
House of Sampoerna
Sumber: Wikimedia Commons
House of Sampoerna merupakan museum tembakau yang berlokasi di Surabaya. Tidak hanya memamerkan sejarah dan produk-produk tembakau, tempat ini juga memiliki ruang pameran karya seni dan budaya. Selain itu, di dalamnya juga terdapat kafe dengan interior keren bernuansa Belanda.
Untuk masuk ke museumnya, Anda hanya dipungut biaya dua ribu rupiah. Di dalamnya, Anda bisa berfoto dan belajar tentang sejarah kretek di Indonesia. Ada juga perabotan dan peralatan Liem Seeng Tee yang dipamerkan di dalam rumah kuno tersebut. Komplek ini juga masih aktif memproduksi kretek, jadi Anda yang penasaran dengan proses pembuatannya bisa langsung melihat.
Partisipasi dalam Bidang Pendidikan dan Seni
Sumber: Instagram – u.c.e.n.g.
Tidak hanya masalah bisnis dan penjualan produk saja, produsen rokok yang satu ini juga turut andil dalam pengembangan masyarakat. Terutama pengembangan pada bidang pendidikan, kewirausahaan, kesenian, dan pemberdayaan wanita.
Pada 2001, Putera mendirikan sebuah yayasan bernama Putera Sampoerna Foundation. Yayasan ini memiliki misi untuk memajukan pembangunan masyarakat dengan menciptakan calon-calon pemimpin dan tenaga ahli. Caranya dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada masyarakat terpilih di berbagai level pendidikan.
Bukan hanya beasiswa, yayasan ini juga memberikan bantuan pada sekolah-sekolah di pedalaman yang membutuhkan. Selain itu, mereka juga membuat pelatihan dan seminar tentang kewirausahaan.
Partisipasi perusahaan rokok ini juga dapat Anda lihat di bidang seni. Salah satunya dengan menjadi sponsor utama konser musik akbar, Soundrenaline, sejak tahun 2003. Selain itu, mereka juga mengadakan Go Ahead People, sebuah program yang bertujuan untuk mendanai produksi musik, film, atau lukisan anak bangsa.
Apakah Artikel Ini Berhasil Memuaskan Penasaran Anda?
Demikian profil perusahaan, sejarah, serta pembahasan produk rokok Sampoerna secara singkat. Semoga informasi di atas mampu memuaskan rasa penasaran Anda. Jika ternyata masih ada hal yang ingin Anda tahu, cobalah kunjungi museumnya di Surabaya.
Jika Anda penasaran dengan perusahaan sigaret lain yang ada di Indonesia cobalah kunjungi artikel lain di Tobakonis. Tidak hanya profil perusahaan, Anda juga bisa menemukan ulasan tentang produk rokok lainnya.