
Berawal dari perusahaan kecil yang hanya mempunyai 50 karyawan, Gudang Garam berhasil mengantarkan pemiliknya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Produk rokok Gudang Garam pun kian beragam, dari kretek hingga jenis sigaret modern low tar low nicotine (LTLN). Lalu, seperti apa perjalanan perusahaan ini hingga mencapai sukses? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini.
Produk rokok Gudang Garam yang mungkin telah familier di telinga Anda adalah Gudang Garam Merah dan Gudang Garam Signature. Padahal sebenarnya masih banyak merek-merek sigaret lainnya dalam berbagai jenis yang diproduksi oleh perusahaan ini.
Sebut saja sigaret kretek Klobot Manis, Taman Sriwedari, GG Mild, dan Surya Professional. Meskipun masih mengusung cita rasa khas perusahaan dari Kediri ini, tiap produk tersebut sebenarnya memiliki keunikannya sendiri.
Selain produk rokok, perusahaan ini juga memiliki bisnis di bidang-bidang lain, seperti industri kertas, perkebunan sawit, dan perusahaan transportasi udara. Anak-anak perusahaan itu ada yang didirikan untuk bersinergi dengan pendistribusian rokok, ada juga yang dibeli untuk kepentingan lain.
Apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang perusahaan Gudang Garam? Tanpa banyak basa-basi, Anda dapat menyimak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Profil Perusahaan Rokok Gudang Garam
Sumber: Wikimedia Commons
Gudang Garam didirikan pada tanggal 26 Juni 1958 oleh Tjoa Jien Hwie yang juga dikenal sebagai Surya Wonowidjojo. Perusahaan rokok ini berpusat di Kota Kediri, Jawa Timur.
Surya adalah seorang imigran dari Tiongkok yang awalnya menetap di Sampang, Madura. Ia kemudian ikut pamannya bekerja di perusahaan rokok Tjap 93 di Kediri. Setelah mendapatkan pengalaman yang cukup, ia pun memberanikan diri untuk membangun perusahaan sigaretnya sendiri.
Laki-laki ini kemudian menyewa lahan seluas 1000 m² di Kelurahan Sampir, Kediri. Ia mendirikan pabrik rokok dengan nama Inghwie dan memiliki karyawan sebanyak 50 orang. Perusahaan Inghwie saat itu fokus memproduksi Sigaret Kretek Klobot-Linting (SKL) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Surya awalnya memasarkan rokok Inghwie di daerah Kediri, Blitar, Nganjuk, dan Kertosono. Setelah perusahaan mulai berkembang, ia lalu mengganti nama pabrik menjadi Gudang Garam dan membeli lahan yang sebelumnya hanya ia sewa.
Bangunan dari lahan itu lalu disebut sebagai Unit 1 dan semakin diperbanyak dengan bangunan Unit 2, 3, dan seterusnya. Setelah kematian Surya Wonowidjojo, kepemimpinan perusahaan ini diberikan kepada anak pertamanya, Tjoa To Hing atau Rachman Halim sampai laki-laki ini wafat pada 27 Juli 2008.
Adik Rachman, Susilo Wonowidjojo menggantikan posisi sang kakak. Sebelum menempati posisi tertinggi di Gudang Garam, Susilo telah berperan memajukan perusahaan dengan terobosan-terobosan barunya untuk produk rokok perusahaan ini.
Misalnya saja pada tahun 1979, laki-laki ini mengembangkan mesin khusus untuk memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produk rokok Gudang Garam rendah nikotin dan tar juga berhasil dimunculkan berkat hasil pemikirannya.
Pertumbuhan Gudang Garam sebagai produsen sigaret semakin berkembang dari tahun ke tahun. Bermula dari 50 karyawan dan lahan seluas 1.000 m², perusahaan rokok ini pada akhir tahun 2018 telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak lebih dari 33 ribu orang dan mengelola 208 hektar area produksi.
Pencapaian perusahaan ini mengantarkan Susilo Wonowidjojo sebagai orang kedua terkaya di Indonesia menurut Forbes pada tahun 2018. Ia dikalahkan oleh Hartono bersaudara yang juga pemilik pabrik Djarum yang menempati posisi pertama.
Produk Rokok Gudang Garam
Sumber: gudanggaramtbk
Sejak didirikan pada tahun 1958, perusahaan ini telah banyak memproduksi variasi sigaret yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini daftar merek produk rokok Gudang Garam:
1. Gudang Garam Family
- Gudang Garam Merah: merupakan salah satu produk khas dari perusahaan ini. Rokok ini termasuk dalam kategori SKT tanpa filter yang memiliki cita rasa buah-buahan dan spicy khas yang cukup tajam.
- Gudang Garam Djaja: ditujukan untuk pasar konsumen menengah ke bawah karena harganya yang murah. Rasa SKT tanpa filter ini mirip dengan Gudang Garam Merah dengan intensitas yang lebih rendah dan ada tambahan sensasi gurih.
- Gudang Garam International: dipasarkan sejak tanggal 3 November 1979 dibuat dengan bahan dasar tembakau dan cengkih berkualitas tinggi. Maka dari itu, harga SKM ini juga tergolong mahal. Ketika asapnya dihirup, rasa sigaret dengan filter ini seperti campuran buah beri dengan leci dan juga memberikan kesan spicy serta sedikit rasa manis.
- Gudang Garam Signature: diluncurkan sekitar tahun 2013 dan termasuk dalam golongan SKM Full Flavor. Sigaret dengan filter ini mempunyai rasa buah-buahan dan sensasi spicy kuat tapi masih dalam intensitas yang pas.
- Gudang Garam Signature Mild: merupakan rokok jenis SKM yang kandungan tar dan nikotinnya rendah. Sigaret berfilter ini memiliki intensitas spicy yang cukup tajam.
- Taman Sriwedari: meski tidak menyandang nama Gudang Garam dan memiliki desain yang sangat berbeda, cita rasa SKT tanpa filter ini masih sama dengan semua produk rokok kretek yang diluncurkan oleh perusahaan ini.
2. Surya Family
- Surya Gudang Garam: diklaim oleh perusahaan ini sebagai merek no. 1 di Indonesia dalam kategori SKM Full Flavor. Merek rokok filter ini tersedia dalam tiga kemasan, yakni 12 dan 16 batang untuk bungkus biasa serta 50 batang untuk kaleng.
- Surya Exclusive: dipasarkan pada tahun 2013 merupakan produk SKM premium dari line merek Surya. Yang membuat sigaret tanpa filter ini berbeda adalah sensasi manis yang diberikan ketika dihirup serta rasa spicy tembakaunya yang lebih halus.
- Surya Professional Mild: diluncurkan pada tahun 2009 dan menargetkan konsumen sigaret mild dengan harga yang terjangkau. Rokok tanpa filter ini mempunyai rasa khas perusahaan ini dengan intensitas yang lebih rendah dan ada sensasi gurih. Perusahaan ini mengklaim bahwa merek Surya Professional Mild sebagai salah satu SKM jenis low tar low nicotine (LTLN) yang populer di Indonesia.
- Surya Professional: merupakan produk SKM Full Flavor yang telah dipasarkan sejak tahun 90-an. Produk rokok dengan filter ini menjadi alternatif bagi kalangan kaum muda yang ingin mencoba SKM Full Flavor tapi dengan ukuran yang lebih kecil dari biasanya. Namun, cita rasa khas dari perusahaan ini tetap ada dengan intensitas yang cukup kuat.
3. GG Family
Sumber: gudanggaramtbk
- GG Mild: dikeluarkan perusahaan ini untuk mendampingi merek Surya Pro Mild untuk pasar sigaret LTLN. SKM dengan filter ini masih mengusung rasa khas campuran buah-buahan dan spicy dengan tambahan rasa manis.
- GG Mild Shiver: ciri khas SKM ini adalah adanya menthol thread yang berada di tengah rokok. Keberadaan menthol thread pada filter memberikan efek dingin ketika menghisap rokok ini, tetapi rasa spicy dari tembakaunya menjadi berkurang.
4. Produk Rokok Gudang Garam Lainnya
- Sigaret Kretek Klobot Manis: merupakan rokok kretek pertama yang diproduksi oleh pabrik ini. Hasil olahan tembakau yang dibungkus daun jagung kering ini tetap dipertahankan sebagai tradisi menikmati kretek di Indonesia. SKT tanpa filter ini diproduksi dalam dua rasa, yaitu klobot manis dan tawar.
- Gudang Garam Deluxe: adalah SKT berbahan dasar rajangan tembakau dan cengkih kualitas terbaik. Merek rokok tanpa filter ini dijual dalam kemasan 16 batang dengan bungkus berwarna emas untuk menunjukkan eksklusivitasnya.
Pangsa Rokok Gudang Garam di Indonesia
Menurut laporan tahunan PT Gudang Garam, produk sigaret perusahaan ini mengalami perluasan pangsa pasar nasional dari awalnya 21,4% menjadi 23,1% pada tahun 2018. Perusahaan ini berhasil meraup pendapatan sebanyak 95,7 triliun rupiah dengan laba mencapai 7,8 triliun rupiah.
Produk rokok Gudang Garam yang penjualannya mengalami peningkatan adalah jenis SKM sebanyak 76,9 miliar batang pada tahun 2018. Sementara itu, ekspor sigaret perusahaan ini mengalami kenaikan dengan persentase 8,3% atau 85,2 miliar batang pada tahun yang sama.
Anak Perusahaan Gudang Garam
Tidak hanya bergerak dalam bidang pembuatan produk sigaret, Gudang Garam juga melebarkan bisnisnya ke sektor-sektor lain. Sebut saja dalam bidang distribusi, perkebunan, media hiburan, transportasi udara, dan kertas. Daftar anak perusahaan sigaret ini dapat Anda simak melalui uraian berikut:
1. PT Surya Madistrindo
Sumber: gudanggaramtbk
PT Surya Madistrindo (SM) yang didirikan pada tahun 2002 ini bertanggung jawab dalam distribusi produk-produk rokok Gudang Garam. Awalnya, perusahaan ini bekerja sama dengan 3 perusahaan distribusi lainnya sebelum akhirnya pada tahun 2009 ditunjuk sebagai distributor tunggal.
SM memegang kendali strategi distribusi dan marketing lapangan Gudang Garam seluruh Indonesia. SM memiliki 12 kantor perwakilan regional dan lebih dari 180 kantor perwakilan area. Total jumlah karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan yang berpusat di Jakarta ini adalah lebih dari 14 ribu orang.
2. PT Surya Pamenang
PT Surya Pamenang bergerak dalam industri kertas dan terletak di Kediri, Jawa Timur. Perusahaan yang menempati lahan seluas 40 hektar ini memiliki karyawan sebanyak lebih dari 1.000 orang.
Perusahaan yang didirikan pada tanggal 26 November 1990 ini memproduksi kertas dengan menggunakan alat-alat kualitas tinggi. Hasil produk perusahaan ini lebih diutamakan untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri daripada di Indonesia.
3. PT Surya Air
Sumber: suryaair
Surya Air didirikan pada tahun 2010 untuk mengakomodasi jasa penerbangan privat dengan menggunakan helikopter. Pusat perusahaan ini berada di Kediri, Jawa Timur.
Perusahaan penerbangan ini memiliki 6 armada helikopter dengan kapasitas penumpang kurang dari 30 tempat duduk. Selain untuk penerbangan pribadi, maskapai ini juga melayani penerbangan untuk medis.
4. PT Dhanista Surya Nusantara
Anak perusahaan Gudang Garam satu ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Kantornya berada di Jakarta Barat, sementara lokasi perkebunannya berada di Pulau Sumatera dan Kalimantan dengan total lahan 100 ribu hektare.
Pada tahun 2016, PT Dhanista Surya Nusantara membeli saham PT Pertiwi Lenggara Agromas yang juga mengelola kebun sawit dari PT Sampoerna Agro Tbk. Total keseluruhan saham itu bernilai sebesar 447, 2 miliar rupiah.
5. PT Graha Surya Media
PT Graha Surya Media (GSM) didirikan pada tahun 2007 dan bergerak dalam bidang layanan dan pengembangan media hiburan. Perusahaan ini terletak di Kediri, Jawa Timur.
GSM sering menjadi penyelenggara untuk event-event musik di Kediri. Armada yang digunakan untuk membawa peralatan panggung adalah truk-truk besar berwarna merah dan biru yang menjadi ciri khas Gudang Garam.
Apakah Rasa Penasaran Anda tentang Perusahaan Gudang Garam Sudah Terjawab?
Demikian rangkuman informasi terkait perusahaan Gudang Garam. Dari penjelasan di atas, Anda jadi tahu kalau produk rokok bukanlah satu-satunya sumber pendapatan perusahaan ini.
Meskipun rokok masih menjadi salah satu barang yang banyak diperjualbelikan, adanya kenaikan pajak dan pita cukai sigaret yang dilakukan oleh pemerintah memang memberikan memberikan dampak yang cukup berarti. Tak terkecuali pada PT Gudang Garam yang merupakan salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia.
Jika dilihat dari laporan tahunan, jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini dari tahun 2017 ke 2018 mengalami penurunan. Jumlah karyawan berkurang 1.697 orang dari yang awalnya 35.272 menjadi 33.575.
Data tersebut hanya berasal dari perusahaan ini, belum termasuk dari produsen-produsen rokok lainnya yang tersebar di Indonesia. Hal itu menjadi bukti bahwa industri olahan tembakau sangat mempengaruhi lapangan pekerjaan.
Jika tertarik untuk mendapatkan informasi bermanfaat seputar perusahaan-perusahaan sigaret lainnya, tetap kunjungi situs Tobakonis agar Anda tidak ketinggalan artikel-artikelnya. Di situs ini, Anda juga dapat menyimak artikel menarik lainnya, seperti sejarah sigaret, kandungan dan zat yang terdapat dalam rokok, jenis-jenis hasil olahan tembakau, dan lain-lain.