
Esse merupakan salah satu merek sigaret atau rokok impor yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Namun, sudah tahukah Anda alasan apa yang membuat merek ini mudah diterima oleh penggemar lintingan tembakau? Kalau belum, Anda dapat menyimak penjelasan sejarah dan macam-macam rokok Esse di artikel ini.
Masuknya Esse ke Indonesia semakin menambah banyaknya produk sigaret impor di negeri ini. Macam-macam rokok Esse dirilis di pasaran oleh produsennya, Korea Tomorrow & Global, supaya dapat menarik minat para konsumen.
Jika Anda belum tahu, Korea Tomorrow & Global Corporation (KT&G) adalah perusahaan sigaret terbesar ke-9 di dunia pada tahun 2018 menurut Statista. KT&G mulai melirik pasar sigaret Indonesia sekitar tahun 2002 setelah kepemilikan perusahaan ini berubah dari milik negara menjadi swasta.
Esse merupakan salah satu produk andalan dari perusahaan asal Negeri Ginseng ini. Sigaretnya terdiri dari beberapa ukuran, yakni reguler, slim, dan superslims.
Lalu, apa saja macam-macam rokok Esse yang dirilis di Indonesia? Tanpa banyak basi-basi lagi, Anda dapat menyimak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Sejarah dan Masuknya Rokok Esse di Indonesia
Sumber: Wikimedia Commons
1. Sejarah Esse
Rokok Esse berasal dari Korea Selatan dan diproduksi oleh Korea Tobacco & Ginseng Corporation, yang kemudian berubah nama menjadi Korea Tomorrow & Global Corporation (KT&G). Merek ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996.
Ukuran sigaret Esse masuk dalam kategori reguler, slim, dan superslims yang memiliki kandungan tar dan nikotin lebih rendah daripada rokok biasa. Maka dari itu, banyak varian dari produk ini yang digemari oleh konsumen wanita.
Di Korea Selatan, merek ini menguasai pangsa pasar sigaret dengan persentase sekitar 25% pada tahun 2012. Sementara itu, jumlah ekspor rokok ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dari 15,4% pada tahun 2010 menjadi 40% pada tahun 2016.
KT&G memang lebih memfokuskan produk ini untuk diekspor ke mancanegara. Beberapa negara yang menjadi tujuan penjualan sigaret ini adalah Amerika Serikat, Rusia, Mongolia, Indonesia, dan negara-negara di Timur Tengah.
2. Masuknya Esse di Indonesia
Pada tahun 2002, kepemilikan bisnis KT&G di Korea Selatan ditransfer dari pemerintah ke sektor privat. Dengan berpindah ke sektor privat, perusahaan ini mulai melakukan ekspansi usaha ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Esse di Indonesia pada tahun 2004 berhasil terjual sebanyak 120 juta batang rokok. KT&G kemudian meningkatkan penjualan dengan merilis merek-merek baru dan menargetkan kalangan anak muda dan dewasa.
Pada tahun 2011, KT&G membeli saham perusahaan rokok PT Trisakti Purwosari Makmur (TPM) sebanyak 60% senilai 140 miliar won atau sekitar 1,12 triliun rupiah. Akuisisi ini dipercaya dapat memperluas promosi produk KT&G dengan memanfaatkan jaringan distribusi TPM.
TPM berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur dan memproduksi sigaret dalam berbagai merek, di antaranya adalah Master Mild, Win Mild, Lintang Enam, dan masih banyak lagi. Sementara itu, jenis-jenis rokok Esse di Indonesia kebanyakan diproduksi oleh anak perusahaan TPM, PT Mandiri Maha Mulia.
Macam-Macam Rokok Esse
1. Esse Change Applemint
Sumber: Instagram – zizou_1892
Change Applemint merupakan salah satu varian dari macam-macam rokok kretek Esse. SKM superslims ini diluncurkan oleh KT&G sekitar tahun 2014–2015 yang cita rasanya disesuaikan dengan penikmat sigaret kretek.
KT&G memasang filter yang berisi kapsul perasa pada sigaret dalam merek ini. Jika diklik, kapsul ini akan menambahkan cita rasa apel dan mint pada asap yang dihisap.
2. Esse Menthol
Sumber: Instagram – thuoclami
Esse Menthol termasuk dalam macam-macam rokok Esse yang pertama kali dikeluarkan oleh KT&G pada era 2000-an. Di Indonesia, produk ini baru dirilis pada sekitaran tahun 2013.
Lintingan tembakau merek ini merupakan jenis Sigaret Putih Mesin (SPM) dengan ukuran superslims. Produk ini banyak digemari oleh wanita karena ukurannya yang kecil dan bau asapnya yang minim.
Perasa menthol yang ditambahkan pada sigaret dalam merek ini cenderung memberikan sensasi yang lebih lembut. Intensitas rasa dinginnya juga diatur agar masih dalam takaran yang pas.
3. Esse Mild
Sumber: Instagram – oz_pio
KT&G merambah segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) dengan merilis Esse Mild pada tahun 2013. Seperti namanya, produk ini merupakan sigaret superslims jenis low tar low nicotine (LTLN).
Selain kandungan tar dan nikotinnya yang rendah, Mild memiliki fitur andalan dengan menggunakan filter dari activated charcoal. Pemberian filter ini membuat asap yang dihasilkan lebih terasa lembut dan clean.
4. Esse Maxx
Sumber: Instagram – rokok_ganti_phw_20192014
Esse Maxx dirilis pada pertengahan tahun 2019 oleh KT&G melalui TPM. SKM ini disebut sebagai sigaret “hybrid” karena berada di antara LTLN dan Full Flavor, atau juga sering disebut dengan kategori Medium Tar.
Produk ini memiliki cita rasa buah-buahan dan sensasi spicy yang tidak begitu dominan. Selain itu, rasa cengkihnya juga tidak begitu kuat.
5. Esse Berry Pop
Sumber: Instagram – tokoindonesiaditurki
Berry Pop diluncurkan pada pertengahan tahun 2016 sebagai salah satu dari macam-macam rokok Esse jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM). Karena kandungan tar dan nikotinnya rendah, produk ini ditujukan untuk segmen sigaret LTLN.
Filter pada Berry Pop juga sama seperti Change Applemint yang menggunakan kapsul perasa. Bedanya, kapsul pada sigaret ini akan mengeluarkan cita rasa buah beri.
6. Esse Shuffle Pop
Sumber: Instagram – rezaprawirasdimaja
Shuffle Pop merupakan inovasi rokok LTLN pertama yang mempunyai filter berisi kapsul dengan lima rasa berbeda. Target konsumen dari SKM ini adalah kalangan anak muda berusia 18–30 tahun yang masih memiliki rasa penasaran tinggi.
Kata shuffle yang berarti mencampurbaurkan merujuk pada lima rasa kapsul filter yang ada dalam satu kemasan produk ini. Lima rasanya adalah Berrymint, Caramelmint, Applemint, Mangomint, dan Orangemint.
Fakta Menarik tentang Rokok Esse
1. Salah Satu Merek Sigaret Superslims Paling Laris di Dunia
Dari tahun 2001–Juli 2016, KT&G melaporkan bahwa total penjualan ekspor Esse yang diproduksi di Korea Selatan mencapai 202 miliar dan yang dibuat di luar negeri sebanyak 43 juta batang. Penjualan tersebut menjadikan Esse sebagai salah satu merek rokok superslims yang paling laris dan menguasai lebih dari sepertiga pasar sigaret superslims di dunia.
Kesuksesan penjualan merek ini di mancanegara menjadikan KT&G sebagai perusahaan rokok terbesar kelima di dunia. Selain itu, KT&G juga berhasil mendirikan cabang pabriknya di luar negeri, tepatnya di Iran pada tahun 2009 dan di Rusia pada tahun 2010.
2. Memiliki Varian Khusus di Tiga Negara
Kesuksesan Esse di pasar luar negeri tidak bisa dilepaskan dari strategi KT&G yang memodifikasi rasa sigaret ini untuk negara-negara tertentu. Langkah ini tentunya semakin mempermudah Esse untuk dapat diterima masyarakat negara tersebut.
KT&G menambahkan cengkih dalam campuran bahan baku sigaret ini untuk memikat konsumen rokok kretek di Indonesia. Di Afrika, perusahaan sigaret terbesar di Korea Selatan ini merilis ukuran Esse yang lebih pendek. Sementara itu untuk pasar Rusia, mereka lebih fokus untuk mengedarkan rokok dengan filter yang berisi kapsul rasa.
Produk-Produk Lain dari Korea Tomorrow & Global Corporation
1. Carnival
Sumber: Instagram – analogcigarette
Carnival dirilis sebagai merek sigaret ekspor oleh KT&G pada tahun 1999. Jika macam-macam rokok Esse diedarkan di Asia dan Eropa, maka Carnival lebih diutamakan untuk dijual di Amerika Serikat.
Produk ini menggunakan campuran tembakau khas Amerika, yakni daun tembakau burley yang diolah dengan teknik flue-cured. Teknik flue-cured adalah proses pengeringan daun tembakau dengan mengalirkan udara panas melalui pipa (flue).
Carnival ditargetkan untuk konsumen yang mencari produk rokok berkualitas tinggi dengan harga yang masih terjangkau. Sigaret ini terdiri dari lima varian, antara lain adalah Carnival Red, Carnival Blue, Carnival Silver, Carnival Menthol, dan Carnival Menthol Green.
2. Raison
Sumber: Instagram – retro.cigg
Raison adalah salah satu merek sigaret yang populer di kalangan anak muda Korea Selatan. Diproduksi sejak tahun 2002, Raison termasuk dalam golongan sigaret yang mengandung tar dengan kadar 1–6 mg dan kadar nikotin sebanyak 0,1–0,10 mg.
Gambar kucing menjadi ciri khas kemasan Raison, yang menyimbolkan keunikan cara berpikir dan budaya konsumen di usia 20-an. Di Indonesia, merek ini diproduksi oleh PT Mandiri Maha Mulia.
3. Timeless Time
Sumber: Instagram – gilesthelibrarian
Timeless Time diperkenalkan pertama kali pada tahun 2010 dan termasuk dalam jenis SPM. Frasa timeless time merujuk pada perasaan lega tanpa diburu waktu yang Anda rasakan saat beristirahat. Perasaan ini jugalah yang diharapkan Time bisa didapatkan oleh konsumen saat menghisap rokoknya.
Produk ini ditargetkan untuk konsumen yang berusia 25–35 tahun. Bahan baku untuk membuat sigaret ini berasal dari daun tembakau premium yang kaya rasa. Meskipun begitu, harga rokok ini masih cenderung terjangkau.
4. Pine
Sumber: tribune
Pine merupakan sigaret dengan harga terjangkau yang diproduksi oleh KT&G sejak tahun 1992. Merek yang khusus untuk diekspor ini populer di kalangan konsumen negara-negara di Timur Tengah.
5. The One
Sumber: koreaherald
The One adalah produk SPM dari KT&G yang menggunakan filter oksigen aktif. Merek ini banyak digemari oleh konsumen di usia 30–40-an. Ciri khas dari produk ini adalah kemasannya yang berwarna putih untuk menyimbolkan kewibawaan, kesucian, dan kesehatan yang selalu terjaga.
Apakah Anda Tertarik untuk Mencoba Esse?
Demikian ulasan mengenai sejarah, macam-macam rokok Esse, dan produk lintingan tembakau lainnya dari KT&G. Semoga penjelasan di atas dapat membantu untuk menentukan varian mana yang sekiranya sesuai dengan selera Anda jika ingin mencoba Esse.
Selain macam-macam rokok Esse, Tobakonis juga mengulas merek-merek sigaret impor lainnya. Beberapa di antaranya adalah Marlboro, Dunhill, dan Camel. Selamat membaca!