
Manfaat tembakau ada bermacam-macam, mulai dari pengusir hama hingga menjadi obat penyakit neurodegeneratif. Sayangnya sebagian besar orang hanya mengenalnya sebagai bahan baku rokok. Beberapa pemanfaatan tanaman ini akan dibahas dalam artikel berikut.
Tembakau atau Nicotiana tabacum merupakan tanaman dari keluarga Solanaceae yang memiliki banyak manfaat. Tanaman ini diperkirakan berasal dari benua Amerika dan dibawa ke Eropa pada abad ke-15 sebelum akhirnya dibudidayakan di berbagai penjuru dunia.
Pada zaman dahulu, daun tembakau merupakan komoditas dagang yang sangat berharga. Saking berharganya, daun tanaman ini sempat menjadi pengganti mata uang di Afrika pada tahun 1650-an.
Pemanfaatan Nicotiana tabacum yang paling banyak adalah diolah sebagai bahan baku sigaret. Padahal tanaman tembakau tidak hanya bisa dimanfaatkan dengan cara itu saja.
Riset mengenai pengolahan dan pemanfaatan tanaman ini dalam berbagai bidang pun terus dilakukan. Kira-kira, apa saja manfaat tembakau? Simak penjelasan berikut sampai selesai jika Anda penasaran dengan jawabannya.
1. Tembakau untuk Bahan Baku Rokok
Manfaat tembakau yang pertama adalah untuk bahan baku berbagai jenis rokok. Untuk rokok sigaret dan pipa, bagian tembakau yang digunakan adalah daun, bunga, dan batangnya yang telah dikeringkan dan dicacah. Sementara untuk cerutu, yang dipakai hanya daun kering yang difermentasi, dibelah, lalu dilinting rapat.
Menurut sejarah, merokok telah dilakukan oleh suku Indian di Kepulauan Bahama saat Columbus datang pada 1492. Setelah itu, masyarakat Eropa mulai mengenal tembakau dan merokok. Karena banyak digemari masyarakat, perkebunan tembakau pun dibuka di tanah-tanah jajahan termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, produksi tembakau tiap tahunnya mencapai lebih dari seratus lima puluh ton per tahun. Tingginya jumlah tersebut disebabkan besarnya konsumsi kretek masyarakat Indonesia. Kretek merupakan rokok yang berasal dari campuran tembakau dan cengkih. Masyarakat percaya bahwa kretek memiliki manfaat untuk sakit tenggorokan.
Meski banyak, menurut data tahun 2017 Indonesia ternyata hanyalah peringkat keenam. Tiongkok menjadi produsen terbesar di dunia dengan produksi lebih dari dua juta ton per tahun. Di tempat kedua, ada Brazil dengan produksi lebih dari delapan ratus ribu ton per tahun.
Sayangnya, kebiasaan merokok tersebut ternyata buruk bagi kesehatan. Hal tersebut disebabkan kandungan zat nikotin yang ada pada sebatang rokok memiliki efek yang membuat orang kecanduan. Sementara, pembakaran daun akan menghasilkan tar yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker.
2. Manfaat Tembakau untuk Kesehatan
Karena identik diolah sebagai bahan baku rokok, mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa tembakau memiliki manfaat di bidang medis. Bukan hanya untuk penyakit ringan, olahan tanaman ini juga berpotensi sebagai obat penyakit berat.
a. Anti Inflamasi
Sejak zaman dahulu, daun Nicotiana tabacum ini memang dimanfaatkan sebagai obat penyakit ringan. Bahkan, pada 1527 Nicolas Monardes, seorang peneliti dan botanis asal Spanyol, menuliskan sebuah buku tentang penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan oleh tanaman ini.
Di India, daun Nicotiana tabacum kerap diproses menjadi tapal atau obat cair kental untuk dioles. Obat cair dari tembakau yang dihaluskan ini memiliki manfaat untuk meredakan ruam, eksim, sakit gigi, dan telinga.
Seperti yang tadi sudah disebutkan, tembakau mengandung nikotin. Zat tersebut bersifat psikoaktif dan mampu mengubah respon sistem imun dalam tubuh. Sehingga diduga bisa mengurangi efek inflamasi atau peradangan dengan cara menekan pembentukan sel-sel antibodi.
b. Menjaga Kesehatan Mulut
Jika Anda pergi ke beberapa daerah pedesaan di Indonesia, beberapa orang masih melakukan tradisi menyirih atau nginang. Menyirih dilakukan dengan mencampurkan biji pinang yang dibelah dengan tembakau, kemudian dibalut daun sirih dan dikunyah.
Orang-orang pada zaman dahulu percaya bahwa nginang bermanfaat bagi kesehatan mulut dan memperkuat gigi. Hal ini dikarenakan inang mampu merangsang produksi air liur, sehingga kebersihan mulut dapat terjaga. Selain itu, nikotin dalam tembakau memiliki manfaat anti inflamasi sehingga mampu menjaga gusi tetap sehat.
c. Meningkatkan Memori Jangka Pendek
Tidak hanya sebagai anti peradangan, manfaat lain dari tembakau di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan memori jangka pendek seseorang. Hal ini karena nikotin merupakan zat kimia yang bersifat stimulan. Jadi orang yang mengonsumsinya akan merasa lebih rileks, fokus, dan waspada.
Pada 1998, Departemen Psikologi Thames Valley University melakukan penelitian tentang efek nikotin terhadap kemampuan mengingat seseorang. Enam puluh orang diberi permen karet nikotin dan enam puluh orang lagi tidak, mereka kemudian diberi tes memori yang sama. Hasilnya, ternyata orang yang mengonsumsi permen karet nikotin mampu mendapat skor yang lebih baik.
d. Terapi Penyakit Parkinson
Seperti yang tadi disebutkan, nikotin merupakan zat yang bersifat stimulan. Dalam penelitian tahun 2013, ditemukan bahwa nikotin ternyata mampu mengurangi dyskinesia atau gerakan tidak terkendali karena efek samping L-dopa, obat untuk penyakit parkinson.
Karena itu, merokok terkadang dilakukan sebagai terapi bagi penderita penyakit parkinson. Selain itu, nikotin di dalam kandungannya juga berguna untuk pemeliharaan saraf motorik bagi penderita parkinson.
3. Manfaat Tembakau untuk Kosmetik
Sumber: tabac-original
Meski Nicotina tabacum mendapat penolakan dari berbagai gerakan anti rokok, tanaman ini tetap menjadi komoditas yang berharga. Selain bidang kesehatan, ternyata tanaman dari keluarga Solanaceae ini juga bisa dimanfaatkan di bidang kosmetik.
a. Bahan Baku Parfum
Salah satu yang khas dari daun Nicotiania tabacum adalah aromanya yang wangi. Pada April 2018, mahasiswa asal Universitas Jember membuat penelitian tentang kemungkinan industri parfum berbasis tanaman ini.
Ternyata, tidak hanya daunnya saja, batang tanaman yang biasa menjadi limbah pun bisa diekstrak. Tidak hanya itu, produknya pun telah melewati uji keamanan di Balittas. Sayangnya, produksi parfum ini masih terkendala biaya untuk bisa menjadi sebuah industri berskala besar di Indonesia.
Padahal, di Prancis dan German, tembakau sudah marak dipasarkan sebagai minyak wangi. Harganya pun bervariasi ketika masuk ke indonesia, dari dua ratus ribu hingga jutaan rupiah.
b. Bahan Baku Tabir Surya
Manfaat lain tembakau di bidang kosmetik adalah sebagai bahan baku tabir surya. Dalam penelitian Medical University of Sillecia yang dirilis pada 2014, ditemukan bahwa nikotin yang terkandung dalam tanaman ini memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sel tubuh yang memproduksi melanin.
Jika Anda belum tahu, melanin merupakan zat yang berfungsi melindungi tubuh dari paparan sinar ultraviotet. Sehingga bisa menjaga kulit tetap cerah dan mencegah terjadinya penuaan dini.
Pemanfaatan Nicotiana tabacum untuk tabir surya ini mulai mendapat perhatian dari produsen produk perawatan kulit. Sebab, nikotin dinilai bisa menggantikan penggunaan zinc oxide (ZnO) dan titanium dioxide (TiO2) yang merupakan zat anorganik.
4. Tembakau untuk Pestisida
Hama serangga merupakan salah satu masalah yang mengganggu bagi orang-orang yang suka berkebun. Tidak hanya merusak daun dan hasil panen, tapi juga bisa membunuhnya. Karena itu cobalah semprotkan pestisida alami dari tembakau.
Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu memasukkan tembakau kering ke dalam air, lalu tutup dan tunggu selama 3 sampai 4 hari. Jika Anda sulit menemukan daun yang utuh, Anda bisa menggunakan tembakau linting yang ada di sigaret. Agar lebih maksimal, Anda juga bisa menambahkan daun paitan.
Pestisida alami ini tidak hanya ramah lingkungan tapi juga efektif. Di beberapa daerah, para petani padi menggunakan semprotan ini setiap beberapa minggu untuk mengusir walang sangit. Di perkebunan, semprotan ini juga digunakan untuk membasmi ulat daun.
5. Tembakau untuk Mengatasi Serangan Pacet
Jika sering mendaki gunung atau menjelajahi hutan, serangan pacet atau lintah darat bisa sangat mengganggu Anda. Meski tidak membahayakan jiwa, tapi gigitannya akan terasa gatal dan mengganggu saat harus berjalan. Sementara itu, mencabut gigitan secara paksa bisa merobek kulit dan membuat darah Anda mengucur karena liur hewan ini mengandung anti coagulant. Mencabut paksa juga berisiko membuat gigi pacet tertinggal di tubuh dan menimbulkan infeksi.
Untuk mengatasi serangan tersebut, bawalah air rendaman tembakau, garam, dan bawang putih. Cara membuatnya sama seperti pestisida, cukup rendam semua bahan dalam wadah tertutup selama beberapa hari.
Cara menggunakannya juga mudah, cukup siramkan cairan tersebut ke pacet yang menggigit Anda lalu tunggu. Hewan tersebut akan melepaskan gigitan dengan sendirinya. Rendaman tembakau dan bawang putih ini tidak hanya memiliki manfaat untuk mengusir pacet, tapi juga hewan lain seperti lipan dan laba-laba.
6. Manfaat Tembakau untuk Biofuel
Manfaat tembakau yang berikutnya adalah dari sektor energi terbarukan. Siapa sangka, tanaman yang identik dengan produk pemicu kanker ini merupakan bahan yang baik untuk membuat bioetanol.
Pemanfaatan ini didasari dari penelitian yang dilakukan Vyacheslav Andrianov, PhD di Thomas Jefferson University pada 2009. Ia menemukan bahwa ternyata tembakau merupakan tanaman yang efisien. Sebab, tanaman itu tidak dikonsumsi sebagai makanan dan memiliki kandungan biomass yang cukup besar.
Penelitian biofuel dari Nicotiana tabacum masih terus dilakukan oleh para ahli. Terutama dalam hal rekayasa genetika agar tanaman tersebut menghasilkan biomass dan minyak yang lebih banyak. Diharapkan di masa depan, bahan baku rokok ini bisa menjadi pengganti bahan bakar fossil.
Tembakau Tetap Merupakan Komoditas Berharga dengan Banyak Manfaat
Seperti yang sudah dijelaskan di pembukaan, tembakau merupakan komoditas berharga, terutama untuk produk rokok. Memang, industri sigaret dan cerutu paling identik dengan olahan tembakau. Di Indonesia sendiri, sektor tersebut terbukti menyerap tenaga kerja dan menyumbang devisa besar bagi negara.
Sayangnya, merokok merupakan kebiasaan yang buruk tidak hanya untuk kesehatan diri sendiri, tapi juga orang di sekitar. Karena itu ada banyak gerakan sosial di seluruh dunia yang mengkampanyekan berhenti merokok. Pemerintah Indonesia pun menetapkan regulasi terhadap produk ini, mulai dari iklan, harga, dan distribusinya.
Meski industri rokok mengalami penurunan dari tahun ke tahun, bukan berarti tanaman tembakau tidak lagi berharga. Selain manfaat yang disebutkan di atas, para ilmuwan percaya bahwa banyak potensi tembakau yang mungkin belum ditemukan.