
Setelah cigalike dikomersilkan pertama kali oleh Hon Lik pada 2004, ada banyak inovasi produk e-cigarette yang bermunculan. Salah satunya adalah rokok elektrik EVOD yang diciptakan oleh Kangertech pada 2007. Kira-kira apa yang membuat EVOD berbeda dengan Cigalike? Simak di sini!
Pada 2007, Perusahaan asal Beijing, Kangertech, merilis seri rokok elektrik yang bernama EVOD. Berbeda dengan Cigalike, EVOD tidak mengadaptasi bentuk dan desain yang mirip dengan sigaret. Malahan, karena bentuknya dan warnanya, merek ini lebih dikenal sebagai vape pen.
Setelah muncul, vape pen cenderung lebih diminati masyarakat karena memiliki baterai yang lebih tahan lama jika dibanding dengan Cigalike. Jadi lebih nyaman dibawa bepergian. Di samping itu, rasa dan uap yang dihasilkan lebih kuat dan tebal jika dibanding model pendahulunya.
Harga EVOD juga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan jenis vapor dengan rebuildable atomizer (mechanical dan electrical mod). Karena itu, merek ini sering diburu oleh para orang-orang yang baru ingin memulai vaping.
Jika Anda adalah salah satunya, jangan buru-buru membeli. Simak dulu beberapa info tentang rokok elektrik EVOD, termasuk cara perawatan dan masalah yang sering muncul pada alat ini.
Apa Itu Rokok Elektrik EVOD
Sumber: YouTube – Flavorpuff.com
Seperti yang sudah dijelaskan, EVOD adalah merek rokok elektrik yang dipasarkan Kangertech pada tahun 2007. Merek ini bisa dikatakan vaporizer entry level, atau alat untuk vaper pemula.
Sebab, merek ini relatif murah dan perawatannya cukup mudah. EVOD juga menggunakan closed system. Jika Anda tidak tahu apa itu rokok elektrik closed system, maksudnya adalah setelan dan komponennya sudah diatur dari pabrik.
Meski closed system, e-cigarette ini memiliki beberapa komponen yang bisa dilepas dan diganti sendiri. Jadi ketika kinerja coil mulai tidak optimal, bisa Anda ganti sendiri di rumah. Tapi karena closed system, maka Anda tidak bisa menggunakan komponen dari merek lain seperti pada electrical dan mechanical mod.
Hal yang paling membedakan produk ini dengan Cigalike adalah atomizer-nya. Vape pen tidak menggunakan jenis cartomizer, melainkan clearomizer. Jadi e-juice akan dipanaskan secara langsung oleh atomizer tanpa harus ditampung pada polyfill.
Kelebihan dari clearomizer adalah daya tampungnya, jadi Anda tidak perlu sering-sering mengisi e-juice. Anda juga bisa melihat sisa e-juice dengan melihat celah kecil pada tangkinya, tidak perlu membuka atomizer. Tapi, kelemahannya adalah rasa yang dihasilkan tidak sekuat cartomizer. Tapi untuk mengatasi kurangnya rasa, produsen mengatur agar tegangan EVOD lebih tinggi dari Cigalike untuk mendapatkan penguapan maksimal.
Struktur dan Starter Kit Rokok Elektrik EVOD
Seperti rokok elektrik pada umumnya, EVOD pun terdiri dari empat komponen utama. Baterai, regulator (mod), atomizer, dan mouthpiece. Baterai dan mod pada merek ini digabung menjadi satu, sementara atomizer dan mouthpiece-nya bisa dilepas.
Sejak pertama kali dirilis pada 2007 hingga 2019, ada empat variasi starter kit Kangertech EVOD yang tersedia di pasaran. Faktor yang membedakan keempat vapor ini adalah bentuk coil, kapasitas baterai, dan tank e-juice. Untuk Anda yang belum tahu, coil merupakan salah satu komponen pada atomizer yang mampu menghantarkan panas untuk menghasilkan uap e-juice.
1. Standart Starter Kit
Sumber: kangeronline
Starter kit ini merupakan produk EVOD yang pertama kali dirilis oleh Kangertech. Di dalam paket standart ini, Anda akan mendapat dua baterai dengan kapasitas berbeda, 650 dan 1000 mAh. Selain itu, Anda juga mendapat lima coil cadangan dan USB Charger.
Kapasitas tank maksimal untuk kit standar ini hanya 1,6 ml. Ukuran diameter tangkinya sebesar 15 mm dan terdapat lubang kaca untuk melihat isi e-juice. Lubang airflow-nya juga sudah disetel dari pabriknya, jadi tidak bisa dibuat lebih kecil atau terbuka penuh.
2. Mega Starter Kit
Sumber: kangeronline
Starter kit kedua dari rokok elektrik EVOD ini memiliki perbedaan bentuk mouthpiece yang mencolok. Pada Mega, mouthpiece memiliki diameter kecil dan bentuk lurus. Berbeda dengan EVOD standart, Mega hanya memberikan satu baterai dengan kapasitas 1900 mAh. Selain itu kelengkapannya sama, lima coil cadangan dan USB charger.
Untuk atomizer Mega, kapasitas maksimal tank mencapai 2,5 ml. Tidak hanya itu, Mega juga menggunakan sistem dual coil, berbeda dengan single coil pada versi standar. Untuk ukuran, diameter versi ini sedikit lebih besar, 18,5 mm. Sayangnya versi ini masih tidak memberikan kebebasan penggunanya untuk mengatur airflow sendiri.
3. Top Starter Kit
Sumber: kangeronline
Top EVOD bisa dibilang merupakan starter kit rokok elektrik Kangertech versi ekonomis. Pasalnya, selain harganya yang lebih rendah dibanding varian lainnya, Top hanya memberi dua coil cadangan dan USB charger. Selain itu, hanya tersedia satu baterai dengan kapasitas 650 mAh.
Top starter kit memiliki atomizer yang dindingnya terbuat dari kaca pyrex, jadi pengguna bisa melihat seberapa sisa e-juicenya dengan jelas. Kapasitasnya 1,7 ml dan berbeda dengan dua versi sebelumnya, atomizer ini menggunakan sistem top filling. Sistem ini membuat penggunanya bisa melakukan refill dengan melepas mouthpiece, tidak perlu melepas atomizer seperti Mega dan Standart.
Diameter rokok elektrik ini sedikit lebih kecil dari starter kit standar, hanya 14 mm. Mouthpiece-nya juga berbentuk silinder lurus seperti Mega, bedanya adalah diameter yang jauh lebih besar. Pada starter kit ini, Anda juga tidak bisa mengatur airflow-nya.
4. Pro V2 Starter Kit
Sumber: kangeronline
Pro V2 bisa dibilang merek EVOD yang paling mendekati jenis regulated mod. Berbeda dengan tiga starter kit sebelumnya, Pro V2 dilengkapi dengan rebuildable atomizer. Selain itu, dalam satu paket Anda akan mendapatkan satu baterai berkapasitas 2500 mAh, lima coil cadangan, dan USB charger.
Lalu bukankah EVOD menggunakan closed system? Rebuildable di sini maksudnya adalah Anda bisa mengganti sendiri apakah ingin alat ini menjadi clearomizer biasa atau seperti RDA (rebuildable dripping atomizer) yang menggunakan kapas.
Atomizer Pro V2 memiliki kapasitas hingga 4 ml, dengan bahan tabung yang sama dengan Top. Hal yang membedakannya dengan varian rokok elektrik EVOD lain adalah airflow yang bisa diatur. Pro V2 juga menggunakan sistem top filling, jadi e-juice mudah diisi ulang.
Cara Menggunakan EVOD
Sumber: YouTube – vaporleaf
Ada beberapa hal yang perlu Anda cek sebelum menggunakan rokok elektrik apa pun, termasuk EVOD. Pertama adalah baterai, pastikan dayanya cukup karena alat tidak akan bekerja jika baterainya kosong. Kedua yaitu e-juice cukup, karena dry hit atau menghisap vape kering akan menyiksa tenggorokan Anda.
Jika Anda menggunakan EVOD standar dan Mega, maka Anda harus mencopot atomizer untuk mengisi e-juice. Putar bagian bawahnya dan teteskan e-juice Anda ke dalam lubang tersebut. Sementara untuk Top dan Pro V2, seperti yang sudah disebutkan di atas, cukup buka mouthpiece dan isi.
Setelah memastikan kedua hal tadi, maka nyalakan mod Anda. Untuk menyalakan EVOD, cukup tekan firing button sebanyak lima kali dan tunggu. Bila ingin mematikan alat ini, lakukan hal yang sama.
Saat ingin melakukan vaping, cukup tekan firing button sambil menyedot udara lewat mouthpiece. Jika masih baru menggunakan vape, kemungkinan besar Anda akan batuk meski sebelumnya merokok. Hal itu wajar dan Anda akan terbiasa seiring waktu.
Jangan lupa selalu matikan EVOD saat hendak dimasukkan kantong atau tas agar tidak berbahaya. Selain itu, jangan lupa untuk ganti coil dan baterai secara berkala apabila performa EVOD menurun. Sesekali periksa juga sambungan atomizer ke baterai, jangan sampai ada kotoran. Ingatlah bahwa sebagian besar kasus vape meledak disebabkan karena pengguna yang lalai.
Masalah yang Lazim Terjadi pada EVOD
Rokok elektrik yang satu ini mungkin identik sebagai barang pilihan pemula, tapi bukan berarti tidak membutuhkan pemeliharaan. Seperti yang dianjurkan di atas, ganti baterai, coil, dan bersihkan sambungan secara berkala. Beberapa hal berikut merupakan masalah yang kerap terjadi pada EVOD apabila tidak dirawat.
1. Vapor Tidak Mau Menyala
Sumber: YouTube – TheToolking
Ini masalah yang paling kerap terjadi pada mod dan baterai starter kit standar dan Mega. Penyebabnya adalah lempengan tembaga terdorong masuk hingga tidak tersambung dengan atomizer.
Untuk mengatasi ini, tentu saja lebih baik Anda ke toko vapor atau mengganti baterai. Tapi jika Anda ingin membenahinya sendiri, Anda bisa ambil sesuatu yang pipih seperti obeng minus atau pinset. Setelah itu, congkel sedikit lempengan tembaga pada mod dan baterai.
Hati-hati saat melakukan ini, melakukannya secara berlebihan bisa membuat kabelnya rusak. Jika hal itu terjadi, maka sebaiknya buang baterai tersebut dan beli baterai baru.
2. Tidak Mau Firing
Masalah ini bisa terjadi di semua varian rokok elektrik EVOD, baik yang bottom maupun top filling. Biasanya jika hal ini terjadi, saat dipencet alat tidak mau menyala dan muncul tiga kedipan di lampu indikator.
Masalah ini biasa muncul apabila pada connector mod dan atomizer terdapat kotoran. Biasanya berasal dari e-juice yang tumpah saat pengisian atau tanki yang bocor.
Karena itu, cobalah lepas atomizer dan mod lalu bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Untuk membersihkan kebocoran e-juice, Anda bisa menggunakan cotton buds. Jika masih belum bisa meski sudah dibersihkan, kemungkinan besar atomizer Anda mengalami kerusakan.
3. Tank Bocor
Sumber: YouTube – vapour solutions victoria
Masalah ketiga ini merupakan salah satu penyebab masalah sebelumnya. Meski bisa terjadi pada semua rokok elektrik EVOD, masalah ini lebih rentan terjadi pada clearomizer dengan bottom filling.
Saat mengisi ulang e-juice pada EVOD pastikan Anda menutup rapat penutup pada tangki. Jika masih bocor, kemungkinan besar karet seal pada coil bermasalah. Sayangnya, coil EVOD sudah buatan pabrik jadi mengganti karet sama dengan mengganti seluruh coil. Jika ini masih bocor setelah diganti, berarti deck Anda mengalami masalah dan sebaiknya beli atomizer baru.
Tertarik Mencoba Vaping dengan EVOD Kangertech?
Demikian info tentang rokok elektronik EVOD Kangertech. Semoga info tadi bermanfaat dan mampu memperluas wawasan Anda tentang dunia vaporizer.
Perlu Anda ingat, bahwa vaporizer mungkin memang lebih sehat dibanding rokok tembakau. Tapi, bukan berarti vaping baik untuk kesehatan tubuh. Karena itu jika sebelumnya Anda bukan seorang perokok, lebih baik hindari saja alat ini.
Jika Anda perokok yang ingin mencoba berhenti dengan vape, tapi merasa menggunakan alat ini cukup repot, cobalah menggunakan pod. Pod merupakan rokok elektrik closed system yang menggunakan e-liquid khusus dengan campuran nicotine salt. Satu pod biasanya bisa bertahan hingga tiga minggu, sementara pen sekali isi ulang tangki hanya untuk 70 hingga 100 sedotan.