
Tahun 2020 adalah tahun yang terbilang cukup kelam bagi seluruh masyarakat dunia. Bagaimana tidak, di tahun ini, dunia sedang dilanda pandemi corona atau Covid 19. Setiap harinya, ribuan orang tercatat terinfeksi virus ini.
Siapa pun berisiko terpapar oleh virus ini. Terlebih jika Anda adalah perokok aktif, lebih baik harus lebih berhati-hati lagi. Pasalnya, perokok aktif memiliki risiko tinggi terhadap paparan virus corona.
Kira-kira apa saja alasannya? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Sering menyentuh bibir
Merokok merupakan salah satu kegiatan yang kurang higienis karena saat melakukannya, tangan Anda akan lebih sering menyentuh bibir. Hal tersebut berpotensi tinggi memindahkan virus dari tangan ke mulut, apalagi jika Anda tidak rajin mencuci tangan.
Hal ini juga semakin diperparah dengan paparan asap dari rokok tembakau atau elektrik yang mampu melemahkan saluran pernafasan juga bisa mengurangi kempampuan imun tubuh dalam melawan kuman, tak terkecuali virus corona.
Merokok shisha pun juga bukan merupakan alternatif merokok yang aman. Di balik bentuknya yang indah, jenis rokok ini rupanya juga sama-sama memiliki risiko akan paparan virus corona, bahkan bisa lebih tinggi.
Shisha biasanya digunakan secara bersamaan oleh beberapa rekan atau sahabat. Seperti yang sudah diketahui, selama masa pandemik ini, berkumpul saja adalah salah satu kegiatan yang sebisa mungkin untuk dihindari.
Berkumpul dapat meningkatkan risiko penularan virus. Misal dari percikan air liur saat mengobrol atau tertawa, ditambah lagi jika ada yang bersin atau batuk, virus akan lebih cepat menyebar.
2. Organ pernapasan perokok tidak lebih sehat dibandingkan mereka yang tidak merokok
Intensitas mulut dan paru-paru mereka yang sering terpapar asap berisiko terinfeksi Covid 19. Virus corona yang menyerang paru-paru menjadikan perokok aktif lebih rentan terpapar karena organ pernapasan mereka tidak sesehat orang yang tidak merokok.
Karena virus corona menyerang sistem respirasi atau pernapasan manusia, maka orang merokok memiliki risiko fatalitas yang lebih tinggi. Terlebih lagi bagi para perokok yang memiliki riwayat gangguan penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mereka akan lebih rentan terpapar virus dengan komplikasi yang lebih serius.
3. Rokok memicu fungsi kekebalan dan peradangan pada paru-paru
Menurut temuan yang didapatkan dari publikasi ilmu pengetahuan Scientific American, perokok dan pengguna vape lebih berisiko terinfeksi virus corona. Merokok berpotensi menekan fungsi kekebalan pada paru-paru dan memicu peradangan.
Walaupun akhir-akhir ini banyak yang beralih menggunakan vape karena dianggap lebih aman, tetapi nyatanya vape juga memberikan risiko yang sama. Masih berdasarkan laporan dari Scientific American, baik perokok maupun pengguna vape jangka panjang berisiko tinggi mengalami pengembangan kondisi paru-paru kronis, infeksi Covid-19 yang terpapar pun dapat lebih parah.
Sebuah studi pracetak di Cina juga menemukan jika pria lebih berisiko terkena virus corona dibandingkan wanita. Hal ini bisa terjadi karena di negara tersebut, sebagian perokok adalah pria.
Menurut seorang profesor biologi sel dan fisiologi di Chapel Hill, Robert Taman, merokok merupakan salah satu faktor risiko influenza. Ia juga menjelaskan bahwa perokok memproduksi lebih banyak lendir dan juga kekebalannya tertekan hingga batas tertentu.
Kondisi tersebut membuat paru-paru yang kotor tak dapat dibersihkan dengan mudah. Selain itu, juga menyebabkan perubahan menuju peradangan dan perubahan sel imun.
Selalu Waspada dan Jaga Kesehatan agar Terhindar dari Covid 19
Melihat banyaknya kasus Covid 19 yang terjadi dan dampaknya yang terbilang serius, Anda sangat diimbau untuk selalu waspada. Jangan sampai Anda tertular, maka dari itu selalu jaga kesehatan dan dengarkan apa yang jadi imbauan pemerintah dan lembaga kesehatan terkait mengenai penularan pandemi Covid 19.
Jangan sampai imbauan tersebut hanya menjadi berakhir menjadi kata-kata yang tidak ada artinya. Jika Anda kebetulan tinggal di zona merah dan jauh dari ayah dan ibu, usahakan untuk jangan pulang kampung selama masa pandemik belum berakhir.
Selalu jaga kebersihan dan jangan lupa untuk rajin cuci tangan, ya!