
Berbeda dengan sigaret biasa yang menggunakan api untuk membuat bara, shisha dipanaskan oleh arang. Tembakaunya pun diberi perasa, ada mint, strawberry, apel, licorice, dan masih banyak lagi. Tapi di balik rasanya yang enak, ternyata ada beragam bahaya rokok shisha bagi kesehatan tubuh. Simak info selengkapnya di sini!
Nikotin merupakan zat adiktif yang terkandung di dalam tembakau dan biasa dikonsumsi dengan cara membakar sigaret. Tapi tidak hanya lewat sigaret biasa, beberapa orang mengonsumsi zat tersebut lewat shisha atau hookah. Rokok shisha memiliki rasa yang manis dan nikmat, sayangnya ada berbagai zat yang bahaya bagi tubuh di dalamnya.
Rasa yang manis ini membuat banyak orang menyukai hookah, terutama remaja dan perempuan. Manisnya asap disebabkan oleh tembakau yang dilumuri oleh madu. Selain madu kadang tembakau juga dicampur dengan mint, licorice, perasa buah, dan gula bit.
Tidak seperti sigaret, hookah tidak bisa sembarangan dikonsumsi karena alatnya cukup besar. Karena itu biasanya rokok shisha hanya bisa ditemukan di cafe, klub, atau bar tertentu. Pada tahun 1990-an, cafe shisha mulai menyebar ke berbagai negara, dimulai dari Eropa Selatan, Tengah, Amerika Utara, hingga kemudian ke seluruh dunia.
Meski tidak bisa didapatkan semudah sigaret, seseorang tetap bisa kecanduan hookah. Bahkan banyak orang yang menjadi penikmat kedua jenis rokok tersebut bersamaan.
Merokok jenis apa pun merupakan kebiasaan yang buruk, tak terkecuali hookah atau shisha. Kira-kira apa saja bahaya rokok shisha bagi tubuh? Simak info berikut.
Apa itu Hookah atau Shisha?
Sumber: Wikimedia Commons
Sebelum membahas bahaya, mari kita ketahui dulu apa itu rokok shisha dan cara kerjanya. Hookah, qalyan, atau shisha adalah alat merokok yang populer di Timur Tengah. Alat ini awalnya diciptakan oleh tabib asal India pada tahun 1600-an. Namun, ada juga yang menyebutkan kalau tabib ini merupakan imigran dari Persia.
Hookah terdiri dari tabung pipa, wadah air, mangkuk pemanas, lubang udara, dan selang. Zaman dahulu, shisha tidak hanya dimanfaatkan untuk merokok tembakau saja, tapi juga ganja dan opium.
Shisha menggunakan panas dari arang yang ditaruh di atas mangkuk pemanas, bukan korek api. Cara kerjanya cukup mudah. Panas dari arang kemudian akan merembet lewat almunium foil dan besi hingga memanaskan tembakau yang diberi perasa di bawahnya. Satu arang shisha biasanya tahan hingga satu jam untuk 2 hingga 3 orang pengguna.
Tembakau yang dipanaskan akan mengeluarkan asap dan uap lewat pipa yang ujungnya terendam di air. Setelah Anda menyedot selang yang terhubung dengan wadah air, asap baru akan muncul dari gelembung. Asap tersebut akan mengisi ruang dalam wadah sebelum masuk ke dalam selang dan terhirup masuk ke paru-paru.
Tembakau rokok shisha biasanya diberi madu, perasa buah, licorice, atau gula bit. Rasa dan aroma asapnya manis sehingga mudah disukai oleh perokok remaja dan wanita.
Baca juga: Benarkah Rokok Memiliki Manfaat bagi Kesehatan?
Apakah Shisha Bisa Jadi Alternatif Rokok Tembakau?
Banyak orang menganggap rokok shisha aman dan tidak memberi dampak yang bahaya bagi tubuh. Alasannya adalah karena alat ini menggunakan sistem filtrasi menggunakan air dingin yang dipercaya mampu menyaring nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya. Pemanasan tembakau juga tidak dilakukan secara langsung, tapi dengan induksi panas dari arang.
Perlu Anda ketahui bahwa anggapan tersebut salah besar. Meski air mampu berperan sebagai filter, tapi nikotin dan zat-zat karsinogenik tetap terserap dan dapat menyebabkan kanker. Tidak hanya itu, konsentrasi nikotin pada rokok arab ini juga jauh lebih besar jika dibanding dengan sigaret.
Kesalahpahaman tidak hanya pada filtrasi dan kadar nikotin, tapi juga pada tar. Bagi Anda yang tidak tahu, tar merupakan zat yang muncul dari proses pembakaran. Jadi meski panas dari induksi, shisha tetap menghasilkan tar.
Penelitian dari University of Sharjah, menemukan bahwa kadar tar pada shisha bervariasi antara 1.68 hingga 11.87 mg/g, sementara nikotinnya sebesar 0.80 hingga 20.52 mg/g. Pada sigaret biasa, jumlah nikotin berkisar dari 0.5 hingga 19.5 mg/g dengan tar bervariasi dari 0,7 mg hingga 32 mg per batang.
Angka tar-nya mungkin memang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan sigaret putih atau bahkan kretek. Tapi, perokok hookah memiliki kemungkinan untuk mengisap asap lebih banyak dari sigaret biasa karena durasi merokoknya yang bisa mencapai satu jam. Akibatnya, volume zat racun yang masuk ke dalam tubuh cukup tinggi.
Karena proses filtrasi menggunakan air ini, perokok hookah juga harus menyedot lebih lama dan kuat sehingga asap masuk ke paru-paru lebih dalam. Rokok ini mengandung kadar arsenik, timbal, dan nikel yang jauh lebih tinggi dibanding sigaret. Selain itu, asap hookah mengandung 36 kali lipat tar dan 15 kali karbon monoksida dibanding sigaret.
Baca juga: Sejarah Rokok di Dunia dan Asal Usul Masuknya ke Indonesia
Zat-Zat Berbahaya pada Shisha
Bahaya rokok shisha pada kesehatan Anda berasal dari berbagai zat beracun di dalamnya. Tentunya, karena menggunakan tembakau dan arang, zat-zat yang terkandung pada asapnya berasal dari kedua benda tersebut.
Nikotin merupakan stimulan syaraf yang mampu membantu orang untuk rileks dan lebih fokus. Sayangnya, zat ini sangat adiktif, bahkan efeknya bisa separah kecanduan heroin atau kokain. Selain nikotin, beberapa zat berbahaya lain pada rokok arab ini adalah:
- Tar
- Karbon Monoksida
- Benzo[a]phyrene
- Antracene
- Aceltadehyde
- Formaldehyde
- Nitrogen Oksida
- Coal (Arang sisa pembakaran)
- Nikel
- Chromium
- Timbal
- Tembaga
- Cadminum
- Mangan
- Aluminium
- Acrylonitrile
- Acrolein
- Crotonaldehyde
- Polonium 210
Zat-zat berbahaya yang ada pada shisha mungkin tidak sebanyak rokok konvensional karena saringan air. Tapi ada beberapa zat lain yang ikut terhirup karena penggunaan arang dan pemanasan besi.
Di antara zat-zat tersebut, presentase yang paling besar adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida. Meski begitu, kandungan metal berbahaya pada rokok ini tidak bisa disepelekan. Salah satu alasan mengapa rokok shisha bahaya bagi tubuh adalah banyaknya zat metal pemicu kanker yang terhirup pengguna. Terutama chrominum, timbal, dan nikel yang jauh lebih tinggi dari sigaret atau pun cerutu.
Baca juga: Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil, Janin, dan Bayi
Bahaya Rokok Shisha bagi Tubuh
1. Menyebabkan Gangguan Pernafasan
Bahaya rokok shisha yang pertama adalah munculnya gangguan pada sistem pernafasan. Seperti sigaret biasa, shisha juga menghasilkan tar dan karbon monoksida. Zat tersebut tidak hanya menyebabkan munculnya flek pada paru-paru, tapi juga membuat dinding-dindingnya peradangan.
Peradangan yang terjadi akan menyebabkan penyempitan di saluran nafas. Jika radang terus menerus dibiarkan, hal ini bisa mempengaruhi kemampuan paru-paru dalam menampung udara. Selain itu, Anda juga lebih rentan menderita batuk berdahak, asma, dan bronkitis.
2. Meningkatkan Risiko Terjangkit Kanker
Sama seperti bahaya rokok pada umumnya, shisha juga meningkatkan risiko kanker seseorang. Zat-zat seperti nikel, cadminum, dan timbal sangat karsinogenik jika sampai terserap dalam tubuh.
Terlebih lagi, zat-zat racun tersebut masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang banyak. Satu sesi shisha kira-kira setara dengan merokok sigaret biasa sebanyak dua puluh batang. Otomatis, setelah satu sesi, zat racun yang masuk ke dalam paru-paru semakin banyak dan membuat risiko kanker semakin besar.
3. Rentan Terjangkit Penyakit Menular
Bahaya lainnya yang mengancam para pengguna rokok shisha adalah infeksi bakteri penyakit menular. Beberapa penyakit yang sering muncul karena alat ini adalah herpes, mononucleosis, dan hepatitis. Selain bakteri, penyakit yang berasal dari virus seperti flu, pilek, dan demam juga lebih mudah menular.
Penyebaran penyakit disebabkan oleh penggunaan mouthpiece yang bergantian dengan orang lain. Di cafe shisha, satu alat memiliki dua sampai tiga selang hisap. Hal tersebut membuat bakteri lebih mudah berpindah dari satu orang ke orang yang lain karena mouthpiece-nya digunakan bergantian. Ditambah lagi, tidak ada jaminan tabung dan selangnya bersih setelah digunakan rombongan pelanggan lain.
Baca juga: Fase & Efek Berhenti Merokok yang Terjadi pada Tubuh
4. Peredaran Darah Terganggu
Sumber: Wikimedia Commons
Efek bahaya nikotin dalam rokok shisha adalah membuat peredaran darah dalam tubuh menjadi terganggu. Hal ini disebabkan zat-zat beracun dalam rokok yang masuk ke dalam paru-paru kemudian diangkut oleh darah. Darah yang penuh dengan zat-zat beracun menjadi lebih kental karena kekurangan kadar oksigen.
Pengentalan darah ini bisa menyebabkan berbagai masalah yang serius pada tubuh perokok. Mulai dari pecahnya pembuluh darah, serangan jantung, munculnya plak, dan penyumbatan darah. Gejala ringan juga dapat dirasakan entah jari-jari yang sering kesemutan, sering pusing, atau kulit kusam.
5. Mengganggu Fungsi Organ Seksual
Bahaya rokok shisha bisa mengancam kesehatan organ seksual laki-laki maupun perempuan. Pada laki-laki, efek ini bisa berupa terjadinya disfungsi ereksi dan produksi sperma yang minim. Sementara pada perempuan, kandungan racun pada shisha bisa berakibat pada terganggunya fungsi rahim dan menurunnya sensitivitas dinding vagina.
Efek ini sebenarnya merupakan salah satu akibat dari pengentalan darah karena zat-zat dalam rokok. Sebab dengan mengentalnya darah, maka peredarannya tidak bisa merata di beberapa bagian tubuh, salah satunya kelamin.
6. Kecanduan Parah
Selain membuat darah lebih kental, bahaya nikotin pada rokok shisha lainnya adalah kecanduan. Memang, nikotin dalam bentuk apa pun tetap merupakan zat yang adiktif. Tapi, hookah berbeda dengan sigaret atau rokok elektrik sebab kandungan nikotinnya lebih besar. Penggunaan hookah juga memakan waktu hingga satu jam.
Banyaknya nikotin yang diserap tubuh saat menikmati hookah akan membuat orang semakin sulit lepas dari kecanduan. Bahkan menurut University of York, kecanduan hookah tidak bisa ditangani dengan metode berhenti merokok biasa. Menurut mereka, varenicline merupakan metode berhenti merokok yang ampuh untuk kasus ini.
Hal yang menyebabkan kecanduan nikotin sulit disembuhkan adalah gejala sakau. Pada kecanduan nikotin dari hookah, gejalanya tidak hanya dirasakan oleh fisik, tapi juga mental. Beberapa hal yang umum terjadi adalah cemas berlebihan, mudah marah, depresi, moodswing, dan kesulitan tidur.
Baca juga: Terapi-Terapi Alternatif untuk Membantu Berhenti Merokok
Bagaimana dengan Hookah Tenaga Listrik?
Sumber: YouTube – Indoor Smoker
Bahaya rokok shisha di atas banyak dipengaruhi oleh pembakaran yang berasal dari arang. Sebab dari benda tersebut, banyak zat metal berbahaya lainnya yang ikut terhirup. Tapi bagaimana jika pemanasnya menggunakan tenaga listrik? Apakah akan sama berbahayanya dengan shisha biasa?
Menurut penelitian University of Cincinnati, Ohio, e-coal yang digunakan untuk memanaskan hookah elektrik ternyata mampu membunuh 70% sel paru-paru dalam waktu 24 jam, jauh lebih tinggi dibanding arang biasa yang hanya 25%. Ia menjelaskan bahwa sel-sel tersebut mati pada pertukaran udara saat menghisap hookah. Biasanya, matinya sel disertai radang pada saluran nafas. Meski masih sebatas teori, Saadawi menduga penyebabnya adalah panas e-coal yang lebih konsisten dibanding arang sehingga melepas lebih banyak hidrocarbon.
Sayangnya, penelitian tentang efek e-hookah masih sangat minim. Jadi belum bisa benar-benar disimpulkan apakah alat ini buruk bagi tubuh.
Baca juga: Kandungan dan Bahaya Rokok Elektrik bagi Kesehatan
Hindari Penggunaan Hookah dan Hubungi Dokter bila Kecanduan
Demikian penjelasan singkat dan bahaya rokok shisha bagi kesehatan tubuh Anda. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda mengurungkan niat untuk mencobanya. Waspadai juga asap hookah, karena menjadi perokok pasif sama berbahayanya dengan perokok aktif.
Ingatlah bahwa merokok tetap bukan hal yang baik bagi kesehatan tubuh. Karena itu tak perlu mencoba jika belum pernah dan berusahalah berhenti jika sudah terlanjur kecanduan.
Kecanduan hookah bukan sesuatu yang mudah dihentikan dengan cara alami. Anda membutuhkan varenicline, tapi obat itu tidak dijual sembarangan. Jadi konsultasikan rencana berhenti merokok Anda dengan dokter.